Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berawal dari Festival Condet, Taufik Membangun Usaha Bir Pletok "Peci Merah"

Kompas.com - 26/06/2018, 08:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir satu tahun Taufik dan beberapa temannya menjalankan usaha kuliner khas Betawi, bir pletok "Peci Merah".

Ketika berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu, Taufik menuturkan berdirinya usaha bir pletok "Peci Merah" berawal dari keinginannya mengikuti kegiatan Festival Condet.

Namun, saat itu Taufik dan teman-temannya tidak mempunyai pengalaman usaha yang erat dengan budaya Betawi.

Baca juga: Cara Bir Pletok Peci Merah Rebut Perhatian Pembeli

Taufik kemudian mencari nafkah di bidang kerajinan tangan daur ulang limbah kaleng.

Sementara kedua temannya mempunyai usaha daur ulang koran dan pembuatan sajadah.

"Kebetulan waktu Festival Condet enggak masuk sama ke-betawiannya, kan, tetapi kami selaku orang Condet sendiri mau mengisi itu acara, tetapi mau mengisi apa?" kata Taufik.

Baca juga: Bir Pletok Peci Merah, Bir Pletok Kekinian ala Starbucks

Beruntung, salah satu di antara mereka ada yang bisa meracik bir pletok, minuman khas Betawi yang terbuat dari berbagai rempah.

Namun, mereka tidak mau menjual bir pletok seperti orang kebanyakan.

Berbagai modifikasi pun dilakukan guna memiliki diferensiasi.

Baca juga: Ingin Membuat Bir Pletok Sendiri? Begini Caranya...

Botol-botol bermerk Bir Pletok Peci Merah saat dijajakan pada acara Festival Betawi di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Botol-botol bermerk Bir Pletok Peci Merah saat dijajakan pada acara Festival Betawi di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).
"Akhirnya bagaimana kalau bikin bir pletok, tetapi dikemas tidak seperti orang jual bir pletok yang hanya ditaruh saja. Jadi kami kemas, kami pakai peci, kami maju ke depan, pakai banner besar," ujarnya.

Saat berjualan di Festival Condet, ia hanya menyiapkan 500 botol berukuran 300 ml.

Ia tidak berharap banyak dalam debutnya itu.

Baca juga: Bir Pletok, Simbol Kemegahan Perayaan Orang Betawi

"Alhamdulillah hari pertama langsung habis. Hari kedua kami enggak berjualan karena kami enggak nyiapin," kata Taufik.

Taufik menyebut, dirinya tak menyangka produk dagangannya sukses besar.

Berkaca dari keberhasilannya, ia dan teman-temannya berniat serius menekuni usaha tersebut.

Baca juga: Usai Nyoblos, Wapres Sempat Menikmati Bir Pletok

"Mungkin kalau minggu itu responnya enggak begitu bagus, ya, kami juga enggak mungkin jalani. Jadi percaya diri," ucapnya.

Hingga kini, bir pletok "Peci Merah" dijual di ajang car free day Sudirman-Thamrin setiap Minggu.

Pada hari-hari biasa, mereka menjual produk-produknya di sebuah lapak yang berada di kawasan Condet, Jakarta Timur. 

Dalam satu pekan, Taufik bisa menjual 1.000 botol bir pletok "Peci Merah". 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com