Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Korupsi "Underpass" Soekarno-Hatta, PT KAI dan Kontraktor Akan Diperiksa

Kompas.com - 03/07/2018, 15:07 WIB
Sherly Puspita,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasubdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Bhakti Suhendarwan mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan sejumlah pihak terkait kasus dugaan korupsi underpass Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami akan memintai keterangan sejumlah orang dari PT KAI dan kontraktor mulai 5 Juli," ujar Bhakti, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/7/2018).

Ia mengatakan, sebanyak 8 orang dari PT KAI akan diperiksa secara bertahap pada 5, 6, 9, dan 10 Juli 2018.

Baca juga: Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta Masih Ditutup

Kemudian, pemeriksaan 5 orang dari kontraktor PT Virama Karya dan PT Waskita Karya akan dilakukan pada 11, 12, dan 13 Juli 2018.

Sudah lebih dari empat bulan kasus dugaan korupsi underpass di Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, bergulir.

Awalnya kasus itu ditangani Bareskrim Mabes Polri.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Dugaan Korupsi Ambrolnya Tembok Perimeter Selatan

Namun, pada Mei 2018, kasus tersebut dilimpahkan ke Polda Metro Jaya.

"Penyelidikan oleh Polda Metro Jaya dimulai bulan ini (Juni) berdasarkan surat perintah penyelidikan nomor 752/VI/RES.33/ 2018/ Dit Reskrimsus," ujar Bhakti.

Dugaan korupsi ini muncul setelah tembok underpass runtuh dan menimpa sebuah mobil pada 5 Februari lalu.

Baca juga: Ambrolnya Tembok Perimeter Selatan yang Munculkan Dugaan Korupsi...

Dua karyawan Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Dianti Diah Ayu Cahyani Putri (24) dan Mukhmainna Syamsuddin (24) yang berada di dalam mobil tersebut tertimbun reruntuhan hingga belasan jam.

Putri meninggal dunia akibat patah tulang, trauma di leher, hingga nafas dan detak jantung yang tidak stabil, sedangkan Mukhmainna selamat.

Untuk menyelidiki peristiwa itu, sebuah tim beranggotakan 6 ahli khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dibentuk.

Baca juga: Sepekan Setelah Tembok Ambrol, Jalan Perimeter Selatan Masih Ditutup

Informasi terakhir menyebutkan, kasus ambrolnya tembok di Jalan Perimeter dinilai sebagai sebuah kegagalan konstruksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com