Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Pelanggaran Ganjil-Genap Tinggi di Jalan Panjaitan

Kompas.com - 18/07/2018, 18:08 WIB
Stanly Ravel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Hasil evaluasi uji coba perluasan ganjil genap selama dua pekan menunjukkan pelanggaran tertinggi berasal dari ruas Jalan Panjaitan di Jakarta Timur.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf mengatakan, tersebut dikarenakan kawasan Panjaitan memiliki ruas jalan yang cukup panjang.

"Karena ruas di sana (Panjaitan) memang panjang ya," kata Yusuf, kepada wartawan, saat melakukan peninjauan di Simpang Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2018).

Baca juga: Jalan Panjaitan Jadi Kawasan Tertinggi Pelanggaran Ganjil-Genap Selama Uji Coba

Untuk mengantisiapsi dan menekan pelanggaran ganjil genap di ruas Panjaitan, Yusuf menyebut akan menempatkan dan menambah anggota dalam melakukan pengawasan.

"Semua jalan di perluasan itu kami tempatkan anggota. Termasuk nanti akan dibantu dari POM TNI, Sabhara Polda dan Propam," kata Yusuf.

Secara terpisah, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengutarakan hal senada.

Baca juga: Rabu, Kendaraan yang Melanggar Akan Dikeluarkan dari Kawasan Ganjil-Genap

Selain itu, wilayah Timur juga memiliki tingkat kepadatan yang lebih banyak dibanding wilayah lain, mengingat sepanjang Jalan Panjaitan berdekatan dengan area permukiman warga.

"Selain panjang, memang di sana itu (Panjaitan) dari hasil evaluasi kemarin lebih padat ya," ujar Budiyanto.

Kompas TV Uji coba ini dilakukan dalam kurun waktu sebulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com