Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar: IPAL, Solusi Pemulihan Pencemaran Kali Item

Kompas.com - 27/07/2018, 16:34 WIB
David Oliver Purba,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar tata air dari Universitas Indonesia Firdaus Ali menilai, membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah pencemaran di Kali Item, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Firdaus mengatakan, dengan dibangunnya IPAL, air yang bercampur dengan limbah bisa diolah, sehingga air kotor yang terlihat saat ini di kali tersebut bisa menjadi air dengan baku mutu yang lebih baik.

"Dalam jangka panjang, restorasi air sungai, waduk, itu pertama dilakukan ya stop inputnya dulu yaitu dengan membangun IPAL yang bisa sifatnya kolektif, komunal, atau semi komunal," ujar Firdaus, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/7/2018).

Firdaus mengatakan, meski cara ini ampuh untuk mengatasi pencemaran air, nyatanya teknologi membangun IPAL memerlukan biaya yang tinggi serta waktu yang lama.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Coba Semprotkan Pewangi ke Kali Item

Ia mengatakan, biaya membangun IPAL untuk mengolah air limbah menjadi air bersih, dengan air dengan baku mutu baik menjadi air bersih, jauh berbeda.

Pembangunan IPAL konvensional untuk mengolah air berbaku mutu baik menjadi air bersih dengan kapasitas 1 liter per detik, memakan biaya Rp 100 juta.

Sedangkan mengolah air limbah menjadi air bersih untuk 1 liter per detik, bisa memakan biaya mencapai Rp 1 miliar.

Pembangunan IPAL juga membutuhkan area yang luas. Estimasi pembangunan IPAL dengan kapasitas 1 liter per detik membutuhkan luas lahan 500 meter persegi.

Pemprov DKI bisa saja menggunakan IPAL berteknlogi lebih canggih yang tidak membutuhkan area yang luas, tapi harganya disebut jauh lebih mahal.

Baca juga: Soal Kali Item, Anies Minta Staf Khusus Tak Ganggu dengan Opini

"Untuk mendesain IPAL tergantung dari detik aliran. Jadi, alirannya berapa, misalnya 1 liter per detik, menentukan berapa luas lahan. Kalau murah, sudah kita bangun dari dulu. Itu baru biaya pembelian, belum biaya operasional," ujar Firdaus.

Setelah kehebohan Kali Item, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL).

Pembangunan itu dianggap sebagai solusi jangka panjang untuk mencegah pencemaraan Kali Item dan sungai-sungai lainnya di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan, tahun ini akan dibangun 10 IPAL komunal di Jakarta.

Baca juga: Pakar: Penutupan Kali Item Bisa Sebabkan Ledakan

Setiap IPAL yang dibangun, bisa menampung limbah dari 150 kepala keluarga (KK). Proyek IPAL komunal saat ini memasuki tahap lelang.

Selain itu, pemerintah juga akan membangun 44 IPAL sanitasi berbasis masyarakat (sanimas) dengan kapasitas untuk limbah 50-100 KK. Namun, Anies ingin jumlah IPAL yang dibangun diperbanyak.

"Pembangunan IPAL komunal itu dilakukan 10 tiap tahun. IPAL sanimas (dibangun) di 44 lokasi," ujar Anies, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/7/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com