Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Razia Pungli, Polisi Minta Dishub Tak Jaga Kolong Flyover Jalan Arif Rahman

Kompas.com - 06/08/2018, 20:22 WIB
Cynthia Lova,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolsek Pancoran Mas Kompol Roni Agus Wowor mengatakan, pihaknya menurunkan tim untuk melakukan razia pungli di kolong jembatan layang Jalan Arif Rahman, Depok, Jawa Barat, Senin (6/8/2018). 

Razia dilaksanakan pada pagi dan sore hari. 

"Pagi tadi sudah keliling hanya belum ada yang lakukan pungli, sore biasanya ramai pungli. Kami juga sudah minta tim dishub (dinas perhubungan) tidak jaga dahulu di bawah kolong flyover, jadi pas banyak (angkot), kami langsung kita ciduk para (pelaku) pungli (kepada sopir angkot)," kata Roni, Senin. 

Baca juga: Pelaku Dapat Rp 67.000 Per Jam dari Pungli Sopir di Kolong Flyover Arif Rahman

Pihaknya menerima laporan sopir angkot kerap ditarik pungli di kolong flyover tersebut. 

Hal itu yang juga menyebabkan kawasan tersebut selalu macet. Roni mengatakan, razia pungli dilakukan tanpa seragam. 

"Supaya mereka enggak lari. Soalnya kalau sudah lihat (petugas) pada pakai seragam, dia (pelaku pungli) langsung kasih kode ke teman-temannya supaya kabur," ujarnya. 

Baca juga: Dishub Depok Akan Tindak Pungli terhadap Sopir Angkot di Kolong Flyover Arif Rahman

Kepala Terminal Depok Reynold John mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Polsek Pancoran Mas terkait pemberantasan pungli di flyover Jalan Arif Rahman.

Ia mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan anak buahnya untuk tidak berjaga di kawasan flyover guna memancing kedatangan pelaku pungli.

"Kami pancing dahulu nih punglinya, pas sudah banyak, baru tim kepolisian yang tangkap-tangkapi," ujar Reynold. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com