JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektorat DKI Jakarta tengah menghitung kerugian dari proyek rehabilitasi 119 sekolah yang diduga dikorupsi. Sejauh ini, 85 dari 119 sekolah diaudit untuk dijadikan sampel menghitung kerugian.
"Kita pendalaman nih sekarang. Jadi dari mulai proses perencanaannya seperti apa, penganggarannya seperti apa," kata Inspektur DKI Jakarta Michael Rolandi di Balai Kota, Selasa (7/8/2018).
Menurut Michael, dari audit awal dipastikan ada kerugian. Kerugian berupa kegagalan konstruksi, yakni hasil pembangunan berbeda dengan perencanaan awalnya.
Baca juga: Polisi: Inspektorat DKI Dalami Hasil Audit Proyek Rehabilitasi Sekolah
"Dari penelitian awal, iya ada. Ada perbedaan antara yang dibawa (Rencana Anggaran Biaya) berita acara dengan terpasang," ujar Michael.
Michael mengatakan siap melanjutkan audit menjadi 119 sekolah jika diperlukan.
Polda Metro Jaya tengah mengusut dugaan korupsi dalam proyek rehabilitasi berat 119 sekolah dari tingkat SD, SMP, dan SMA. Rehabilitasi berat yang dimaksud yakni perbaikan sekolah pada bagian pagar, plafon, kusen, dan lainnya.
Baca juga: Sandiaga: Kupas Tuntas Dugaan Korupsi Rehabilitasi 119 Sekolah!
Proyek itu menggunakan APBD 2017 yang dianggarkan Suku Dinas Pendidikan masing-masing wilayah di DKI Jakarta. Total anggaran untuk perbaikan seluruh sekolah itu mencapai Rp 191 miliar.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menawarkan bantuan untuk menyelidiki kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.