JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta batal membangun tiga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yakni Rusun Jalan Inspeksi BKT, Rusun PIK Pulogadung, dan revitalisasi Rusun Karang Anyar pada tahun ini.
Anggaran pembangunan tiga rusun itu, sebesar Rp 712 miliar, dicoret dalam pembahasan APBD Perubahan 2018 dan dialihkan untuk anggaran pembebasan lahan. Dengan demikian, tidak ada satu pun pembangunan rusun pada tahun ini.
"Tahun ini tidak ada pembangunan baru," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/10/2018).
Kegagalan pembangunan rusun pada tahun ini disebabkan kesalahan perencanaan.
Baca juga: Dibatalkan Tahun Ini, 3 Rusun di Jakarta Akan Dibangun pada 2019
Dinas Perumahan merencanakan pembangunan tiga rusun itu dengan skema single year atau satu tahun. Padahal, pembangunan rusun tidak bisa dilakukan dalam waktu satu tahun. Karena itu skemanya harus multi-years atau tahun jamak.
Meskipun tidak ada pembangunan, Meli menyebut penghunian baru di rusun tetap berjalan. Warga yang sudah mendaftar ditempatkan di 9.430 unit kosong yang tersebar di 13 lokasi rusun pada tahun ini.
Dibangun 2019
Setelah dicoret dalam APBD-P 2018, Dinas Perumahan kembali menganggarkan pembangunan tiga rusun itu pada 2019. Kali ini, Dinas Perumahan merencanakan pembangunan dengan skema multi-years.
"Iya, dianggarkan lagi (dalam APBD 2019), tiga lokasi yang kemarin kami matikan," kata Meli.
Bangunan lama Rusun Karang Anyar yang akan direvitalisasi telah dihapus dari aset Pemprov DKI Jakarta oleh Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI. Bangunan lama rusun itu mulai dibongkar pada September.
Meli optimistis pembangunan rusun akan rampung dengan skema multi-years yang akan dimulai tahun depan.
Selain membangun tiga rusun yang tahun ini dicoret anggarannya, Dinas Perumahan tahun juga akan mengalokasikan anggaran untuk dua rusun lainnya, yakni pembangunan Rusun Cakung Barat dan revitalisasi Rusun Penjaringan. Pemprov DKI akan membangun dua tower dengan total 420 unit hunian di Rusun Cakung Barat.
Sementara untuk revitalisasi Rusun Penjaringan, ada 10 blok rusun yang akan dibongkar. Pemprov DKI akan membangun empat tower baru dengan total 1.116 unit hunian di sana.
"Ditambah dua lokasi baru. Jadi, ada lima lokasi yang sudah kami usulkan untuk multi-years," ucap Meli.
Khusus untuk revitalisasi Rusun Penjaringan, Dinas Perumahan sudah menyosialisasikan rencana revitalisasi itu kepada penghuni rusun di sana. Penghuni rusun meminta direlokasi ke Rusun Kemayoran.
Baca juga: Warga Rusun Penjaringan Minta Direlokasi ke Rusunawa Kemayoran
Namun, Dinas Perumahan sulit merealisasikan keinginan warga karena rusunami itu dikelola Perum Perumnas, bukan Dinas Perumahan DKI.
Meli berharap warga mau direlokasi ke rusunawa lain milik Dinas Perumahan.
"Kalau ke rusun yang kami punya, ada beberapa lokasinya di wilayah timur, di wilayah utara, itu silakan saja. Kami sudah tawarkan lokasi-lokasi kosong yang kami miliki, dan itu mungkin bisa jadi pertimbangan para penghuni rusun," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.