Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Verifikasi Data KJP di Jakbar Terkendala Koneksi Internet

Kompas.com - 07/11/2018, 06:11 WIB
Rima Wahyuningrum,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Sosial Jakarta Barat mendapati kendala dalam verifikasi data Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Kendala ditemukan setelah hasil rekapitulasi dari petugas cacah lapangan (PCL) dengan kelengkapan verifikasi data hanya 38,74 persen dibandingkan wilayah lain yang mencapai 80 persen.

"Kendalanya ada di internetnya yang agak lemot, karena sistemnya banyak yang pakai," kata Kasudin Sosial Jakarta Barat, Hadi Surya, saat dihubungi pada Selasa (6/11/2018).

Hadi mengungkapkan hasil verifikasi data KJP itu usai rapat pimpinan bersama Wakil Wali Kota Jakarta Barat di Ruang Pola, gedung Wali Kota Jakarta Barat, Selasa pagi.

Baca juga: Saat Keunggulan KJP Plus Dipertanyakan

Ia mengatakan, terdapat 30 kelurahan yang masih belum mencapai 50 persen dalam verifikasi data KJP.

Adapun 30 kelurahan yang masih di bawah 50 persen adalah Kembangan Utara, Kemanggisan, Kota Bambu Utara, Kedoya Utara, Jelambar Baru, Sukabumi Utara, Pegadungan, Kembangan Selatan, Kebon Jeruk, dan Meruya Selatan.

Ada pula Sukabumi Selatan, Cengkareng Barat, Slipi, Srengseng, Rawa Buaya, Duri Kepa, Grogol, Tanah Sereal, Kalideres, Tambora, Kamal, Palmerah, Duri Kosambi, Kali Anyar, Jembatan Lima, Semanan, Cengkareng Barat, Kedaung Kali Angke, Tegal Alur, dan Kapuk.

Baca juga: DPRD DKI: KJP Plus, Plusnya Belum Kelihatan, Jumlah Penerima Malah Turun

Selain itu, pencapaian verifikasi data terendah dialami oleh Kelurahan Kapuk sebesar 5 persen dan Kelurahan Tegal Alur sebesar 8.54 persen.

Sementara kelurahan yang telah mencapai 100 persen dalam verifikasi data adalah Kelurahan Maphar dan Mangga Besar.

"Setelah tadi (hasil pencapaian verifikasi data diungkapkan), diperbaiki sudah naik persentasinya, enggak ada kendala lagi. Cuma agak lemot sistemnya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com