Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Mobil Mewah Pengemplang Pajak Mengaku Tak Kuat Bayar

Kompas.com - 21/11/2018, 14:21 WIB
Ardito Ramadhan,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Razia pajak kendaraan yang digelar Badan Pajak dan Retribusi Daerah bersama Samsat masih sering mendapati mobil-mobil mewah yang belum lunas pajaknya.

Kepala Unit PKB dan BBNKB Suku Badan Pajak dan Retribusi Daerah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu Robert L. Tobing menyatakan, alasan yang sering diterima petugasnya adalah pemilik mobil tidak kuat membayar pajak.

Baca juga: Terjaring Razia Pajak Kendaraan, Para Pengendara Mengaku Lupa

Robert menuturkan, pajak mobil mereka melambung tinggi hingga ratusan juta rupiah karena dipengaruhi kebijakan tarif pajak progresif.

"Menurut mereka, tarif pajak progresifnya tinggi. Kalau mobil harganya Rp 7 miliar kendaraan baru kan 10 persen kan sudah Rp 700 juta BBN-nya (Bea Balik Nama). Kemudian 2 persennya Rp 140 juta bayar satu tahun, tapi itu risikonya," ujar Robert dalam razia pajak kendaraan di Penjaringan, Rabu (21/11/2018).

Robert menyebut tarif pajak progresif diterapkan guna menekan jumlah peredaran mobil.

Baca juga: Razia 1 Jam, Samsat Jakbar Himpun Tunggakan Pajak Kendaraan Rp 55 Juta

Ia justru merasa heran ketika mendapati ada pemilik mobil mewah yang tidak mampu bayar pajak.

Robert mengaku pernah menemui pengendara yang mempunyai tiga mobil mewah tetapi tidak mampu membayar pajaknya.

"Ketika dia punya kendaraan mewah berapa, harusnya bayar. Kenapa dia mampu beli tapi tidak mampu bayar pajak?" kata Robert.

Untuk wilayah Jakarta Utara, petugas kerap menemui mobil mewah yang belum bayar pajak di Kecamatan Penjaringan dan Kelapa Gading. Robert menyebut mobil-mobil itu biasa keluar pada akhir pekan.

Baca juga: Pemilik Roll Royce, Ferrari, hingga Bentley Tunggak Pajak di Jakbar

Oleh karena itu, razia pajak kendaraan di wilayah itu kerap dilakukan pada akhir pekan supaya bisa menjaring mobil-mobil mewah yang mengemplang pajak.

Hari ini, BPRD bersama Samsat Jakarta Utara menggelar razia gabungan di Jalan Pantai Indah Utara, Penjaringan. Selama dua setengah jam, petugas mendapati 33 kendaraan yang belum membayar pajak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan Tiktoker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com