JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II akan memperbaiki sistem antrean bus di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang mulai Kamis (20/12//2018).
Senior Manager of Communication and Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga Simatupang mengatakan, perbaikan dilakukan agar sistem antrean bus jadi lebih tertib.
Selter bus di Terminal 2 dijadikan pilot project perbaikan sistem antrean tersebut.
"Komitmen kami bertujuan agar pelanggan semakin tertib, mudah dan nyaman dalam memperoleh tiket. Dan yang terpenting, muncul kepastian waktu yang akan membuat penumpang tidak khawatir,” ujar Febri melalui keterangan tertulisnya, Rabu (19/12/2018).
Dalam perbaikan sistem antrean itu, penumpang wajib memesan tiket atau bertransaksi menggunakan vending machine yang disediakan di sekitar Terminal 2.
Baca juga: Terminal 2 Soekarno-Hatta Akan Jadi Low Cost Carrier Terminal
Setelah penumpang mendapat kode QR, dilanjutkan dengan membayar tiket sesuai tarif yang terdapat pada kode QR.
Untuk masuk ke dalam area pemberangkatan bus, penumpang dapat melakukan scan kode QR melalui autogate. Pemasangan autogate dimaksudkan agar lajur pada selter bus dalam kondisi steril.
Nantinya, bakal ada sistem yang akan menginformasikan dengan jelas rute, nama armada bus, serta kepastian waktu tiba dan berangkat di sana.
Febri mengutarakan, dengan sistem ini manajemen PT Angkasa Pura II juga dapat langsung berkoordinasi dengan pihak penyedia bus ketika kondisi pergerakan penumpang mengalami lonjakan.
Perbaikan sistem antrean ini juga dimaksudkan agar bus yang berada di bandara dapat terlebih dahulu berada di pengendapan.
Dengan sistem ini, petugas di selter bus dapat membaca koordinat bus saat di pengendapan dan memberikan informasi yang valid pada sistem.
Baca juga: Menanti Bandara Soekarno-Hatta II...
Layanan bus di Bandara Soekarno-Hatta disediakan oleh tujuh perusahaan, yaitu Damri, Sinar Jaya, Prima Jasa, Hiba Utama, Agra Mas, PPD, dan Big Bird.
"Sistem ini akan terus dikembangkan, karena nantinya akan diterapkan di Terminal 1 dan Terminal 3,” ujar Febri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.