JAKARTA, KOMPAS.com - Tanaman eceng gondok yang tumbuh liar di Waduk Pluit, Jakarta Utara, sulit diangkut petugas karena adanya pendangkalan.
Pemantau UPK Badan Air Kecamatan Penjaringan Nicolas mengatakan, pendangkalan disebabkan penyedotan pompa yang membuat debit air berkurang drastis.
"Penyedotan pompa Waduk Pluit itu memang sampai titik nol. Jadi alat kita enggak bisa beroperasi sampai tengah sini," kata Nicolas saat ditemui di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (21/2/2019).
Baca juga: Eceng Gondok Tumbuh Liar di Waduk Pluit
Nicolas menjelaskan, alat yang biasa digunakan untuk membersihkan eceng gondok tidak bisa dioperasikan.
Pihaknya mengkhawatirkan alat tersebut kandas mengingat dangkalnya air.
Oleh karena itu, petugas hanya bisa menunggu eceng gondok bergerak terdorong aliran air ke bagian waduk yang cukup dalam.
Baca juga: Saat Penanaman Eceng Gondok Mulai Membuahkan Hasil di Sunter
"Kami sudah berupaya, tetapi alat kami enggak bisa ke tengah sini karena dangkalnya itu. Jadi hanya sebisa kami saja, semaksimal mungkin yang masih bisa dijangkau alat," ujarnya.
Nicolas melanjutkan, musim hujan membuat tumbuhan eceng gondok berkembang biak lebih cepat.
Kendati demikian, Nicolas memastikan petugas tetap membersihkan eceng gondok dari waduk.
Baca juga: Sandiaga Ungkap Kendala Revitalisasi Waduk Pluit
Setiap harinya, lanjut dia, ada lima sampai enam truk yang mengangkut eceng gondok dari Waduk Pluit.
Sebelumnya, tumbuhan eceng gondok tampak tumbuh liar di Waduk Pluit.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tumbuhan itu terkonsentrasi di sisi selatan waduk dan terlihat berkerumun di sejumlah titik sehingga seolah-olah membentuk pulau di tengah waduk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.