Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Targetkan 14.255 Penumpang LRT Per Hari, DPRD Bilang Jangan Berkhayal

Kompas.com - 06/03/2019, 17:37 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan Light Rail Transit (LRT) Jakarta rute Velodrome-Kelapa Gading bisa mengangkut 14.255 penumpang per hari. Target itu dikemukakan dalam rapat Pemprov DKI Jakarta dengan Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/3/2019).

"Estimasi jumlah penumpang LRT per hari 14.255," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta M Abas.

Anggota Komisi C DPRD DKI Ruslan Amsyari menilai jumlah penumpang LRT yang ditargetkan sebesar 14.255 orang itu terlalu tinggi. Sebab, rute LRT yang rencananya beroperasi pada akhir Maret itu pendek, hanya 5,8 kilometer.

Baca juga: Jadwal Operasional Lagi-lagi Molor, Ini Penjelasan LRT Jakarta

"LRT, orang mana yang mau diangkut? Enggak mengkhayal nih? Mimpi di tengah (siang) bolong? Ini yang logis aja menentukan jumlah penumpang. Jangan mengkhayal," kata Ruslan.

Ruslan kemudian menyinggung LRT Palembang yang sepi penumpang. Jika target penumpang tidak tercapai, kata Ruslan, subsidi yang harus digelontorkan Pemprov DKI lebih besar lagi untuk membiayai operasional LRT Jakarta.

Suasana uji coba Light Rail Transit (LRT) Jakarta di Stasiun Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9/2018). LRT rute Velodrome hingga Kelapa Gading tersebut sedang dilakukan uji coba terbatas tahap I yang berlangsung hingga 14 September 2018.MAULANA MAHARDHIKA Suasana uji coba Light Rail Transit (LRT) Jakarta di Stasiun Velodrome, Jakarta, Rabu (12/9/2018). LRT rute Velodrome hingga Kelapa Gading tersebut sedang dilakukan uji coba terbatas tahap I yang berlangsung hingga 14 September 2018.
Anggota Komisi C lainnya, Dite Abimanyu, menyampaikan hal serupa.

"Kalau terjadi kayak LRT Palembang, itu gimana skenarionya? Gimana subsidinya jika ternyata enggak seperti yang diperkirakan karena jumlah penumpangnya tidak tercapai," kata Dite.

Dibandingkan naik LRT Jakarta yang harus naik turun di stasiun dan melanjutkan perjalanan untuk sampai ke tempat tujuan, lanjut Dite, orang akan lebih memilih menggunakan ojek online.

"LRT ini apa iya orang dari Pulomas ke Kelapa Gading mau capek-capek ke stasiun, dari stasiun ke rumah lagi? Kan mendingan ojek, murah sekali pakai gojek, tarifnya paling Rp 7.000 - Rp 8.000," kata dia. 

Pemprov DKI mengusulkan tarif Rp 6.000 per penumpang untuk LRT Jakarta. Dengan tarif tersebut, Pemprov DKI harus menggelontorkan subsidi Rp 327 miliar dari APBD DKI 2019.

Komisi C DPRD akan membahas usulan tarif dan subsidi yang diajukan Pemprov DKI tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com