Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Susun Pergub untuk Cegah Kekerasan di Sekolah

Kompas.com - 30/03/2019, 09:25 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sedang menyusun Peraturan Gubernur (Pergub) untuk mencegah tindakan kekerasab di sekolah.

Pergub tersebut menurut Anies diperlukan karena selama ini tidak ada mekanisme yang mengatur kenakalan pelajar.

"Kita sedang susun Pergubnya. Sebenarnya sudah ada di Permendikbud Nomor 82 tahun 2015, saat itu saya menterinya. Jadi nanti akan ada gugus pencegahan kekerasan (pelajar) di tingkat sekolah dan kota," sebut Anies di Taman Impian Jaya Ancol, Jumat (29/3/2019).

Baca juga: KPAI Jelaskan Kronologi Aksi Siswa Bully Guru di Cilincing

Anies menjelaskan, setelah Pergub berjalan akan diatur Peraturan Daerah (Perda) tentang pencegahan perilaku kekerasan maupun tindakan tidak sopan tersebut dengan melibatkan berbagai elemen.

"Pergubnya sudah disusun ini dalam proses sudah berjalan 4-5 bulan ini. Nanti juga ada Perdanya, sehingga ada pencegahan di level sekolah dan kota yang melibatkan unsur siswa, guru, tokoh masyarakat di bidang sosial, psikologi, dan pendidikan, serta pemerintah," jelasnya.

Menurut Anies, pergub tersebut penting karena selama ini kasus kekerasan pelajar hanya diselesaikan melalui dua jalur.

"Kalau tidak dilaporkan ke polisi sebagai tindak kriminal, ya diselesaikan secara damai. Kan selama ini begitu. Maka perlu Pergub untuk mengaturnya," pungkasnya.

Diketahui di Jakarta Utara selama bulan Februari dan Maret terjadi dua peristiwa yang viral di sosial media tentang pelajar bertindak tidak hormat pada gurunya.

Peristiwa pertama terjadi pada 19 Fabruari di SMA Al-Azhar, Kelapa Gading. Seorang siswa kelas X mengedit video dengan tambahan kata-kata kasar yang diarahkan pada gurunya.

Sedangkan peristiwa kedua dilakukan sebelas siswa dari SMP Maha Prajna, Cilincing, 22 Maret pekan lalu.

Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah dan ditonton setidaknya 3 juta orang, para siswa berjoged, nyawer, bernyayi dan tidak kenakan baju seragam, sambil mengelilingi gurunya didalam kelas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com