Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Camat soal Perbaikan Tanggul Jatipadang yang Terkendala Akses Jalan Sempit

Kompas.com - 18/04/2019, 20:34 WIB
Walda Marison,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Pasar Minggu Agus Irawanto mengatakan, penataan ulang Tanggul Jatipadang, Pasar Minggu Jakarta Selatan mengalami kendala. Kendala paling terasa yakni akses bahan bangunan ke lokasi tanggul.

Untuk menuju lokasi tanggul yang jebol, para petugas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan harus melewati jalan sempit di sekitar permukiman warga.

"Akses mobilisasi material jauh mas jadi harus manual. Jadi pakai gerobak jalan. Itu kendala lah yah," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/4/2019).

Baca juga: Karena Rawan Jebol, Tanggul Jatipadang Akan Ditata Ulang

Dia mengatakan beberapa barang material berat sulit dibawa melewati jalan tersebut. Barang material yang dimaksud yakni Semen, Kayu, Pasir dan sebagainya.

Dengan sulitnya akses ini, dia memperkirakan pengerjaan tanggul bisa memakan waktu lama.

"Ya akan berdampak pada waktu pengerjaan juga. Paling cepat satu bulan lebih," katanya.

Untuk diketahu, desain tanggul tersebut akan dirombak pasca-jebol pada Selasa (16/4/2019) lalu.

Baca juga: Tanggul Jatipadang Jebol Lagi, Cuaca dan Alat Berat Dinilai Jadi Kendala

Jalan di sisi tanggul, sepanjang 40 meter, akan ditinggikan sekitar dua meter. Hal itu dilakukan untuk mencegah tanggul jebol saat aliran air Kali Pulo deras.

Agus juga mengatakan pihaknya akan membangun dua tanggul yang mengapit dua jalan setapak di lokasi itu.

"Tanggul akan ada dua, nanti jalan akan diuruk dan ditinggikan. Jalan juga akan diapit dua tanggul itu. Karena sudah ada tanggul depan dan belakang. Jadi double cover," ucapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com