Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tak Pernah Gunakan Transjakarta yang Terbengkalai di Bogor

Kompas.com - 28/07/2019, 12:28 WIB
Nursita Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta tidak pernah menggunakan bus-bus transjakarta yang ditemukan terbengkalai di lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

Bus-bus itu tidak digunakan karena pengadaannya pada tahun 2013, mengalami masalah.

"Tidak sempat ya. Tidak digunakan," ujar Syafrin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/7/2019).

Menurut Syafrin, bus-bus transjakarta di Dramaga itu merupakan bus baru. Bus itu belum diserahkan kepada Pemprov DKI karena saat itu perusahaan penyedia bus baru menerima uang muka.

"Itu yang Dramaga semuanya adalah baru ya. Mereka baru menarik uang muka sebesar 20 persen. Tidak sempat diserahterimakan," kata dia.

Baca juga: BERITA FOTO: Kuburan Bus Transjakarta di Ciputat yang Usang dan Terbengkalai

Karena itu, Pemprov DKI tidak memiliki kaitan apa pun dengan bus-bus yang terbengkalai itu. Bus-bus tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan penyedia.

"Otomatis, itu miliknya penyedia karena kan dari sesi pengadaannya tidak terjadi," ucap Syafrin.

Sebelumnya diberitakan, 300 bus berlabel Transjakarta terbengkalai di sebuah lahan kosong di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Bus tersebut tampak berdebu, usang, dan berkarat. Tampak ilalang mengelilingi transportasi yang menjadi andalan warga Ibu Kota itu.

Camat Dramaga Adi Henriyana mengatakan, bus-bus tersebut merupakan aset dari PT Adi Teknik Ecopindo yang berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga dinyatakan sebagai perusahaan yang pailit.

 

Kompas TV Putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam daftar bakal calon Wali Kota Solo versi survei Universitas Slamet Riyadi, Surakarta. Survei yang melibatkan 766 responden itu menempatkan dua anak Jokowi masuk tiga besar urutan popularitas bakal pemimpin Kota Solo. Popularitas Gibran setara dengan Wakil Wali Kota Surakarta saat ini, Achmad Purnomo di angka 90 persen, sedangkan Kaesang berada di peringkat ketiga dengan 86 persen. Di tingkat elektabilitas, Achmad Purnomo menjadi tokoh dengan pemilihan terbanyak 38 persen disusul kemudian Gibran dengan 13 persen. Ketua Laboratorium Kebijakan Publik Unisri, Suwardi, menyatakan bahwa munculnya nama Gibran dan Kaesang berdasarkan riset yang dilakukan secara bertahap. Presiden Joko Widodo menyambut positif kedua putranya disebut-sebut memiliki potensi maju sebagai calon Wali Kota Solo. Ia pun merestui bila Gibran atau Kaesang terjun di dunia politik. Lantas apakah Gibran atau Kaesang akan maju sebagai bakal calon Wali Kota Solo? Yang jelas siapa pun berhak untuk maju sebagai calon kepala daerah asal memiliki kemampuan dan basis pemilih yang kuat. #WalikotaSolo #Gibran #Kaesang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com