Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taksi Online Dikaji Bebas Ganjil Genap, Warga: Sama Saja, Bikin Macet

Kompas.com - 14/08/2019, 13:57 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji perlu atau tidaknya taksi online dibebaskan dari sistem ganjil genap yang diperluas. Sempat dipertimbangkan pula penanda khusus untuk taksi online sehingga terbebas dari sistem ganjil genap.

Apa kata warga Jakarta soal rencana pembebasan ganjil genap untuk taksi online?

Salah satu warga yang kurang setuju atas kebijakan tersebut adalah Putriyani.

Dia menilai kebijakan seperti ini dapat memicu ketertarikan orang untuk mendaftar sebagai pengemudi taksi online.

"Tapi mungkin juga karena kebijakan baru ini, makin banyak yang daftar taksi online, jadi sama saja macetnya enggak berkurang," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Soal Perluasan Ganjl Genap, Pengemudi Taksi Online Khawatir Penghasilan Berkurang Drastis

Dia bahkan khawatir banyak orang yang sengaja daftar sebagai pengemudi taksi online hanya demi bebas memasuki area ganjil-genap.

"Mereka benar-benar mau daftar sebagai sopir taksi online, atau cuma mau dapetin stiker supaya lolos ganjil genap," kata Putri.

Hal senada juga dikatakan Christina. Dia sebagai pengemudi mobil pribadi merasa jika kebijakan ini tidak adil.

Dia merasa peraturan tersebut harus diberlakukan sama rata kepada semua pengendara mobil.

Lebih lanjut, dia pun mengkritik pelayanan transportasi publik yang masih belum nyaman.

Baca juga: Hadapi Ganjil Genap, Sopir Taksi Online Bakal Beredar di Luar DKI hingga Ngalong

"Kalau tujuan peraturan ini dibuat untuk menarik warga agar menggunakan transportasi publik, memang baik. tapi banyak transportsi publik yang belum layak juga, dalam arti nyaman dan aman," ujar wanita yang bekerja di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan ini

Tidak hanya Christina,  beberapa warga juga menilai pembebasan taksi online dari ganjil genap itu kurang adil. Seharusnya semua pengendara mobil diberlakukan peraturan yang sama.

"Ya harus merata lah peraturannya. Kalau begitu sama saja bohong. Kan sama-sama transportasi," ucap Kiki Astria saat yang juga sebagai karyawan di kawasan Jakarta Selatan.

Namun hal berbeda dikatakan Rani Valentina. Wanita yang bekerja di kawasan Jakarta Pusat ini mengaku setuju dengan peraturan tersebut.

Dia merasa kebijakan tersebut membantunya dalam beraktivitas di kawasan Jakarta.

Baca juga: Organda: Taksi Online Jangan Dikecualikan dari Ganjil Genap

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com