Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2019: Wajah Baru Jakarta yang Makin Modern

Kompas.com - 31/12/2019, 07:37 WIB
Nursita Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi DKI Jakarta terus tumbuh menjadi ibu kota yang modern.

Berbagai pembangunan terus dikerjakan demi menjadikan Jakarta sebagai kota yang maju.

Contohnya pembangunan transportasi publik berbasis rel, yakni moda raya terpadu atau mass rapid transit (MRT) dan lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta.

Berbagai kebijakan pemerintah pun dilaksanakan demi mendorong Jakarta sejajar dengan kota-kota besar lainnya di dunia, seperti pembangunan jalur sepeda, pemasangan instalasi panel surya, hingga penerapan tilang elektronik.

Inilah wajah baru Jakarta yang kian modern.

1. MRT

Jakarta akhirnya memiliki MRT. Ini bahkan merupakan MRT pertama di Indonesia.

MRT fase 1 rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) itu diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2019.

Saat itu, Jokowi sekaligus mencanangkan pembangunan MRT fase 2 rute Bundaran HI-Ancol Barat.

"Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, MRT fase pertama saya nyatakan dioperasikan, sekaligus MRT fase II hari ini kita mulai lagi," ujar Jokowi kala itu.

MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 16 kilometer itu bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.

Ada 13 stasiun yang dimiliki MRT rute Lebak Bulus-Bundaran HI, terdiri dari tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah.

Baca juga: Punya Panel Kedap Air, MRT Jakarta Klaim Jalur Bawah Tanah Aman Saat Hujan

Tujuh stasiun layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan ASEAN.

Sementara stasiun bawah tanah terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI.

Tarif MRT Jakarta bervariasi, sesuai jarak tempuh pengguna MRT.

Tarif termurah untuk stasiun yang sama adalah Rp 3.000 hingga tarif termahal sebesar Rp 14.000 untuk jarak Lebak Bulus-Bundaran HI.

Pembangunan MRT sudah direncanakan selama puluhan tahun lalu, melewati masa pemerintahan beberapa presiden dan gubernur DKI Jakarta.

Presiden ketiga BJ Habibie menyusun desain dasar proyek MRT Blok M pada tahun 1995. Ketika itu, Habibie masih menjabat sebagai menteri riset dan teknologi.

Pada tahun yang sama, Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Ali Sadikin, membentuk unit manajemen proyek sistem angkutan umum massal Jakarta.

Kemudian pada 1998, Gubernur DKI Sutiyoso memulai kembali rencana pembangunan MRT.

Pada 2015, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta adalah proyek nasional.

Selanjutnya pada 2007, Fauzi Bowo yang menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta mendorong revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1992 tentang Perkeretaapian menjadi UU Nomor 23 Tahun 2007.

Setelah revisi itu, PT MRT Jakarta dapat resmi berdiri.

Pada 2009, Fauzi Bowo yang sudah menjabat sebagai gubernur DKI menandatangani naskah perjanjian penerusan hibah proyek MRT.

Perwujudan mimpi membuat MRT dilanjutkan Jokowi ketika menjabat sebagai gubernur pada 2011.

Jokowi memulai lelang fisik MRT fase I dan mengubah komposisi pinjaman.

Pemprov DKI menanggung 51 persen pembiayaan dan pemerintah pusat menanggung 49 persen.

Selanjutnya aset akan terus dihibahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.

Pada Oktober 2013, Jokowi meletakan batu pertama proyek MRT.

Tahun 2015, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama melanjutkan proyek dengan melakukan pembebasan lahan.

Ahok memberi insentif kepada pemilik lahan di sepanjang Jalan Fatmawati yang melepas tanahnya demi proyek MRT.

Baca juga: MRT dan Masa Depan Jakarta Menurut Country Leader Signify

Kemudian pada 2017, Gubernur Djarot Saiful Hidayat menandatangani Pergub Nomor 140 Tahun 2017 tentang Penugasan PT MRT Jakarta Sebagai Operator Utama Pengelola Kawasan Transit Oriented Development Koridor Utara-Selatan Fase I MRT.

Setelah itu sejak 2017, Gubernur Anies Baswedan membuat kebijakan fiskal untuk menyiapkan dan mengatur APBD DKI Jakarta untuk MRT Jakarta.

2. LRT

LRT Jakarta beroperasi secara komersial mulai Minggu (1/12/2019). Foto diambil di Stasiun Velodrome.KOMPAS.COM/NURSITA SARI LRT Jakarta beroperasi secara komersial mulai Minggu (1/12/2019). Foto diambil di Stasiun Velodrome.

Tak hanya MRT, Jakarta juga kini memiliki moda LRT.

LRT Jakarta fase 1 rute Velodrome-Kelapa Gading beroperasi secara komersial mulai 1 Desember 2019.

Tarif yang diberlakukan untuk satu kali perjalanan, yakni Rp 5.000.

LRT Jakarta sepanjang 5,8 kilometer itu memiliki enam stasiun layang, yakni Velodrome, Equestrian, Pulomas, Boulevard Selatan, Boulevard Utara, dan Pegangsaan Dua.

Proyek pembangunan LRT Jakarta diluncurkan bertepatan dengan ulang tahun Jakarta yang ke-489 pada 22 Juni 2016.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com