JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Donny Saragih belakangan mendapat perhatian publik karena menjadi direktur utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan masa jabatan tersingkat yakni hanya empat hari.
Ia diangkat pada Kamis (23/1/2020) menggantikan Agung Wicaksono yang mengundurkan diri.
Donny lalu dicopot pada Senin (27/1/2020).
Masa jabatan Donny yang singkat ini bukan tanpa penyebab. Ternyata dia merupakan terpidana kasus pemerasan terhadap bosnya terdahulu saat masih bekerja di PT Lorena Transport.
Baca juga: Begini Proses Pengangkatan Donny Saragih Jadi Dirut Transjakarta hingga Dicopot
Lalu mengapa Donny bisa terpilih sebagai dirut perusahaan pelat merah di bidang transportasi itu?
Padahal ada tahapan seleksi juga fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) yang dilakukan oleh Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta.
Tahapannya para calon diharuskan memasukkan lamaran ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang didisposisi ke BP BUMD.
Donny sendiri telah memasukkan lamarannya ke Anies pada tahun 2018.
Kemudian ada uji kepatutan dan kelayakan BP BUMD yang menggunakan jasa konsultan independen dan tim panitia seleksi (pansel) untuk melakukan seleksi.
Tim pansel terdiri dari kepala BP BUMD dan empat orang profesional, yakni akademi, dua orang praktisi bisnis, dan mantan komisioner KPK.
Baca juga: Pemprov DKI Akui Kecolongan soal Status Donny Saragih Terpidana Kasus Pemerasan
"Jadi tesnya dua kali. Ada tes oleh konsultan dan tes oleh tim panitia seleksi. Yang tes konsultan itu 4 Juli 2018, yang satu itu tanggal 12 Juli 2018. Nah dua-duanya lolos, yang kemarin kan (Donny)," kata Sekretaris Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Riyadi di Balai Kota, Selasa (28/1/2020).
Nama Donny kemudian dimasukan ke dalam talent pool direksi BUMD karena saat itu belum ada posisi direksi yang sesuai kompetensinya.