Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penularan Covid-19, LRT Jakarta Rekayasa Operasional Selama 14 Hari

Kompas.com - 16/03/2020, 06:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT LRT Jakarta melakukan penyesuaian jam operasional layanan kereta mulai Senin (16/3/2020) hingga 14 hari ke depan.

Penyesuaian jam operasional itu merupakan kelanjutan instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membatasi layanan operasional transportasi publik.

"Hal ini diberlakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas interaksi penumpang agar dapat meminimalkan potensi penyebaran Covid-19," ujar General Manager Corporate Secretary PT LRT Jakarta Arnold Kindangen dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu malam.

Baca juga: Cegah Covid-19, MRT, LRT, dan Transjakarta Hanya Beroperasi Pk 06.00-18.00

Rekayasa operasi dan pelayanan LRT Jakarta meliputi:

1. Waktu operasi layanan dari yang semula pukul 05.00-23.00 WIB berubah menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.

2. Perubahan jadwal kedatangan kereta atau headway yang semula setiap 10 menit menjadi 30 menit.

3. Sekuriti yang bertugas akan memastikan jarak aman penumpang yang menggunakan layanan LRT Jakarta di stasiun ataupun kereta minimal 1 meter.

4. Tetap melanjutkan pengecekan suhu, apabila suhu melebihi 38 derajat celsius, calon penumpang tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan.

5. Setiap stasiun telah menyediakan hand sanitizer dan masker.

6. Melakukan deep cleaning alias pembersihan mendetail dan menyeluruh secara berkala di kereta dan stasiun menggunakan disinfektan.

Baca juga: Anies Batasi Pengguna MRT, Setiap Gerbong Hanya Boleh Diisi 60 Orang

"Kami menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengertian para pelanggan LRT Jakarta atas perubahan yang dilakukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama sebagai langkah preventif meminimalkan potensi penyebaran Covid-19," kata Arnold.

"LRT Jakarta akan segera menginformasikan kembali apabila terdapat perubahan kebijakan," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com