Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Wilayah di Depok dengan Jumlah PDP dan ODP Covid-19 Terbanyak

Kompas.com - 29/04/2020, 15:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Kecamatan Cimanggis, Pancoranmas, serta Sukmajaya menjadi tiga wilayah paling "merah" di Depok, Jawa Barat, dilihat dari jumlah kasus positif Covid-19 hingga Selasa (28/4/2020) atau hari terakhir PSBB tahap pertama.

Tak hanya itu, ketiga kecamatan ini juga mencatatkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP)/suspect dan orang dalam pemantauan (ODP) paling banyak di Depok sampai sekarang.

Dikutip dari situs resmi ccc-19.depok.go.id, Kecamatan Cimanggis ada di posisi teratas untuk dua kategori ini, dengan total 200 warga Cimanggis berstatus PDP serta 413 warga berstatus ODP sampai sekarang.

Baca juga: Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Depok Butuh Tambahan Tenaga Medis

Status PDP paling banyak ada di Kelurahan Tugu (69 PDP) disusul Pasir Gunung Selatan (60 PDP).

Pada kategori ODP, Kelurahan Tugu kembali jadi wilayah dengan catatan tertinggi dengan 176 ODP, disusul Kelurahan Mekarsari dengan 69 ODP.

Di Kecamatan Pancoranmas, total 147 warga sudah berstatus sebagai PDP dan 400 warga berstatus ODP Covid-19.

Warga paling banyak berstatus PDP dijumpai di Kelurahan Pancoranmas (58), sedangkan status ODP ditemui paling banyak di Kelurahan Depok (93).

Baca juga: Rencana Penambahan Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di Depok, Target untuk Tampung 500 Pasien

Di Sukmajaya, sudah ada 125 warga berstatus PDP dan 377 warga berstatus ODP.

Kelurahan Baktijaya menjadi kelurahan paling banyak di Sukmajaya dengan warga kategori PDP (39) dan ODP (88).

Sebagai informasi, seluruh kelurahan dan kecamatan di Kota Depok sudah mencatat kasus PDP dan ODP Covid-19.

Hingga Selasa (28/4/2020), Pemerintah Kota Depok mencatat ada 699 PDP aktif (masih diawasi) dan 1.618 ODP aktif (masih dipantau).

Tren kasus Covid-19 di Depok masih terus bertambah meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah diterapkan dua pekan terakhir.

PSBB di Kota Depok resmi diperpanjang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai hari ini, Rabu (29/4/2020) selama 14 hari hingga Selasa (12/5/2020).

Perpanjangan itu lebih singkat ketimbang usulan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang ingin agar PSBB di Depok diperpanjang sekaligus 28 hari seperti DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com