Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puskesmas Pejuang Bekasi Sempat Ditutup gara-gara Ada Pasien Reaktif Covid-19 Datang Tanpa APD

Kompas.com - 14/05/2020, 17:43 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Puskesmas Pejuang Kecamatan Medan Satria, Bekasi, sudah beroperasi kembali, Kamis (14/5/2020), setelah ditutup sementara pada Rabu (13/5/2020).

“Hanya kemarin doang tutup, sekarang udah buka lagi kok,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Pejuang, Hani, saat dihubungi.

Hani mengatakan, Puskesmas Pejuang sempat ditutup kemarin lantaran ada pasien reaktif Covid-19 yang datang tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).

Sehingga, seluruh area puskesmas harus disterilkan dengan penyemprotan disinfektan selama lima hingga enam jam.

“Iya jadi dia sudah jalani rapid test Covid-19, hasilnya reaktif. Dia datang ke puskesmas, tidak pakai pelindung diri dan berbaur. Ketahuan baru sama dokter, akhirnya dokternya langsung menutup Puskesmas,” kata Hani.

Baca juga: UPDATE 14 Mei: Bertambah 180 Kasus, Total Pasien Positif Covid-19 di Jakarta 5.617 Orang

Ia mengatakan, awalnya pasien tersebut hendak cuci darah di salah satu rumah sakit di Bekasi Timur.

Prosedur awal, pihak RS melakukan rapid test Covid-19 terhadap pasien tersebut sebelum cuci darah. Hasilnya, menunjukkan reaktif Covid-19.

Pihak RS kemudian merujuk pasien itu ke puskesmas untuk jalani tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Menurut Hani, tindakan pihak RS tersebut tidak tepat. Seharusnya, pasien itu diminta melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Karyawannya Positif Covid-19, Perusahaan Manufaktur di Cikarang Rumahkan 5.300 Pegawai

Meski saat ini Bekasi baru memiliki dua alat PCR di RSUD Kota Bekasi dan Labkesda Dinas Kesehatan, lanjut Hani, seharusnya pihak rumah sakit dapat melaporkan ke pihak puskesmas terkait hasil rapid test.

Nantinya pihak puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab PCR.

“Dia harusnya diisolasi karena tahu dia rapid positif Covid, terlepas apakah benar-benar dia positif atau tidak. Ini dia malah dirujuk ke puskesmas, tindakan ini tidak tepat,” ujar Hani.

“Harusnya pihak rumah sakit yang lapor ke kami biar kami yang komunikasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab-nya. Jadi pasiennya harus diisolasi,” tambah Hani.

Baca juga: Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan

Ia mengatakan, usai kejadian tersebut, kompleks puskesmas langsung disemprot disinfektan.

Sementara pasien tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah setelah dites swab PCR.

“Tinggal nunggu hasil PCR aja apakah dia positif atau negatif,” ucap dia.

Hani memastikan puskesmas kini kembali beroperasi seperti biasa. Bahkan, para tenaga medis di puskesmas tersebut telah diperiksa cepat maupun swab.

“Normal kok semua pelayanan, tenaga medis di puskesmas sudah diperiksa baik rapid maupun swab hasilnya nonreaktif. Kalau memang nanti harus dites tidak masalah,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com