Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Salah Sasaran, Warga Pasar Rebo Kaget Dapat Paket Bansos Pemprov DKI

Kompas.com - 15/05/2020, 15:16 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Distribusi paket bansos tahap II dari Pemprov DKI masih ditemukan salah sasaran.

Seorang warga di Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, merasa tidak layak menerima paket sembako tersebut.

Pada Kamis (14/5/2020) kemarin, Pemprov DKI mulai menyalurkan paket bansos tahap II untuk warga di Kecamatan Pasar Rebo dan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Sebanyak 60.000 paket disalurkan.

Warga yang enggan disebutkan identitas itu merasa tidak layak menerima bantuan. Ekonomi keluarganya tergolong mampu.

"Saya dan keluarga alhamdulilah bisalah untuk bertahan hidup," ujar Herman kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Unggahan Viral, Warga dengan Gaji Rp 20 Juta Minta Bantuan, Bisakah Dapat Bansos?

Paket sembako dari Pemprov DKI tiba di kediaman Herman pada Kamis sekitar pukul 21.00 WIB.

Paket berupa kardus cokelat yang bertuliskan "dibiayai oleh APBD DKI Jakarta" itu diantar oleh Sekretaris RT menggunakan motor.

Isinya, yakni beras 5 kilogram sebanyak dua karung, empat kaleng sarden, 1 kaleng biskuit, dua bungkus minyak goreng, 1 kantong kecap manis, 1 kilogram tepung terigu, 2 bungkus bihun dan 1 batang sabun mandi.

"Saya juga agak kaget. Kenapa keluarga saya bisa dapat ya?" ujar Herman.

Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Mulai Distribusikan Bansos Tahap 2 bagi 2,1 Juta KK

Herman sempat mengutarakan keheranannya ke Sekretaris RT. Padahal, ia tidak masuk dalam daftar penerima paket bansos tahap I.

Ia juga tidak pernah mengajukan permohonan bantuan kepada pengurus RT. Begitu pula pengurus RT tidak pernah memasukan namanya dalam daftar keluarga yang perlu dibantu.

Setelah menerima bansos, Herman menyarankan paket sembako itu diserahkan ke warga miskin yang belum mendapatkan.

Namun, Sekretaris RT menolak.

"Sekretaris RT bilang, 'saya saja yang memberi sendiri, jangan dia'. Soalnya katanya paket ini amanat dari RT," papar Herman.

Baca juga: Penjelasan Wagub DKI soal Tumpang Tindih Penerima Bansos yang Sempat Dikeluhkan Menko PMK

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com