JAKARTA, KOMPAS.com - Distribusi paket bansos tahap II dari Pemprov DKI masih ditemukan salah sasaran.
Seorang warga di Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, merasa tidak layak menerima paket sembako tersebut.
Pada Kamis (14/5/2020) kemarin, Pemprov DKI mulai menyalurkan paket bansos tahap II untuk warga di Kecamatan Pasar Rebo dan Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Sebanyak 60.000 paket disalurkan.
Warga yang enggan disebutkan identitas itu merasa tidak layak menerima bantuan. Ekonomi keluarganya tergolong mampu.
"Saya dan keluarga alhamdulilah bisalah untuk bertahan hidup," ujar Herman kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: Unggahan Viral, Warga dengan Gaji Rp 20 Juta Minta Bantuan, Bisakah Dapat Bansos?
Paket sembako dari Pemprov DKI tiba di kediaman Herman pada Kamis sekitar pukul 21.00 WIB.
Paket berupa kardus cokelat yang bertuliskan "dibiayai oleh APBD DKI Jakarta" itu diantar oleh Sekretaris RT menggunakan motor.
Isinya, yakni beras 5 kilogram sebanyak dua karung, empat kaleng sarden, 1 kaleng biskuit, dua bungkus minyak goreng, 1 kantong kecap manis, 1 kilogram tepung terigu, 2 bungkus bihun dan 1 batang sabun mandi.
"Saya juga agak kaget. Kenapa keluarga saya bisa dapat ya?" ujar Herman.
Baca juga: Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Mulai Distribusikan Bansos Tahap 2 bagi 2,1 Juta KK
Herman sempat mengutarakan keheranannya ke Sekretaris RT. Padahal, ia tidak masuk dalam daftar penerima paket bansos tahap I.
Ia juga tidak pernah mengajukan permohonan bantuan kepada pengurus RT. Begitu pula pengurus RT tidak pernah memasukan namanya dalam daftar keluarga yang perlu dibantu.
Setelah menerima bansos, Herman menyarankan paket sembako itu diserahkan ke warga miskin yang belum mendapatkan.
Namun, Sekretaris RT menolak.
"Sekretaris RT bilang, 'saya saja yang memberi sendiri, jangan dia'. Soalnya katanya paket ini amanat dari RT," papar Herman.
Baca juga: Penjelasan Wagub DKI soal Tumpang Tindih Penerima Bansos yang Sempat Dikeluhkan Menko PMK