JAKARTA, KOMPAS.com - SMAN 112 Jakarta Barat akan menerima secara langsung calon siswa yang orangtuanya gugur atau meninggal saat menjadi tenaga medis di masa pandemi virus Corona.
"Itu untuk tenaga medis ya, untuk dokter/perawat. Karena meninggal, karena dia kerja di sana, anaknya mau masuk sekolah, kami terima langsung tidak ada seleksi," ucap Kepala Sekolah SMAN 112, Muklis saat dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Sebagai syarat untuk masuk, peserta yang dimaksud harus menyertakan bukti-bukti surat tugas orangtuanya dari rumah sakit tempat bekerja.
Baca juga: UPDATE Jakarta 2 Juni: Bertambah 73 Kasus, Total 7.456 Pasien Positif Covid-19
Bukti itu menunjukkan benar orangtuanya meninggal karena menangani pasien di tengah pandemi virus Corona.
"Yang penting datanya itu fix, jelas. Ada surat tugas, mungkin dia dari rumah sakitnya atau pokoknya ada surat tugas yang mengatakan beliau (orangtua) ini adalah betul-betul orang yang terlibat sebagai tim medis begitu," kata Muklis.
Setelah mendaftar dan memenuhi persyaratan, maka siswa itu diterima di SMAN 112 Jakarta Barat tanpa proses seleksi
"Enggak ada seleksi-seleksi. Jadi mereka itu berapa yang daftar kami terima," ucap Muklis.
Baca juga: Anies Sebut Krisis Ekonomi Mulai Terasa di Jakarta Dampak Covid-19
Adapun proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 112 akan dimulai pada 15 Juni 2020.
Nantinya proses pendaftaran dilakukan secara sistem online lantaran masih pandemi virus Corona.
Meski secara online, pihak sekolah tetap membuka posko PPDB yang berada di SMAN 112. Hal ini guna mengantisipasi orangtua murid yang datang ke sekolah.
Muklis mengatakan, pihaknya akan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 selama aktivitas di posko.
"Tempatnya nanti kita siapkan," ucap Muklis.
Seperti diketahui, proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jakarta dijadwalkan berjalan online pada 15 Juni 2020.
Peserta atau calon peserta didik dapat melihat teknis pendaftaran dan daya tampung secara online.
Adapun timeline PPDB 2020/2021 sebagai berikut :