Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Kependudukan Banyak Dikeluhkan Warga Saat PPDB 2020 di Jakarta Utara

Kompas.com - 24/06/2020, 20:34 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua posko Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 yang ada di Jakarta Utara menerima ratusan keluhan warga.

Sebanyak 330 keluhan diterima Suku Dinas Pendidikan Jakarta Utara Wilayah I dan 271 keluhan di Wilayah II.

Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Jakarta Utara Edward Idris mengatakan, kebanyakan keluhan tersebut terkaut dengan masalah kependudukan.

Salah satu masalah kependudukan yang dialami warga yang ingin mendaftarkan anak mereka ke sekolah adalah NIK (nomor induk kependudukan) yang belum tervalidasi.

"NIK mereka bukannya enggak terdaftar tapi belum tervalidasi atau belum di-update istilahnya," kata Edward dalam keterangan tertulisnya, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Siap-siap, Pendaftaran Jalur Zonasi PPDB Jakarta Dimulai Besok

Belum tervalidasinya NIK rata-rata terjadi karena perubahan data kependudukan atau perubahan domisili yang sejatinya harus dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri setiap enam bulan sekali.

Sementara kebijakan zonasi yang berlaku bagi Dinas Pendidikan DKI Jakarta adalah minimal satu tahun sebelum atau paling lambat 1 Juni 2019.

"Keluhan lainnya ada juga seperti perubahan nama sesudah waktu yang telah ditentukan atau tanggal lahir di kartu keluarga tidak sesuai akta," ujar Edward.

Edward menambahkan, pihaknya telah menugaskan dua orang di setiap posko untuk mengatasi keluhan-keluhan tersebut.

"Kami hanya bantu klarifikasi aktivasi NIK, makanya harus ada Tim UPTIK (Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan Komunikasi) Dinas Dukcapil DKI Jakarta untuk akses jaringan ke Kemendagri," kata Edward.

Edward juga mengimbau kepada warga yang ingin aktivasi NIK dalam PPDB bisa menggunakan Layanan Halo Dukcapil Kemendagri dengan call center 1500537 dan WhatsApp 08118005373.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com