JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana, meminta agar tak ada pegawai Disdik yang memperperjual belikan kursi kosong sekolah negeri kepada oknum tak bertanggung jawab.
"Kalau Bapak Ibu menemukan personel kami yang memperjualbelikan kursi sampaikan. Kami tidak ada toleransi untuk ini," kata Nahdiana saat menghadiri rapat dengan komisi E di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (14/7/2020).
Pasalnya, kata Nahdiana, kursi kosong di sekolah negeri itu diperuntukkan untuk siswa yang ingin mutasi atau pindah pada pergantian semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.
Namun, Nahdiana tak menjelaskan secara detail kebijakan mutasi siswa tersebut.
"Kursi kosong seperti mutasi, sekarang juga sedang berlangsung terbuka secara umum untuk di-publish ke masyarakat," kata Nahdiana.
Disdik DKI mencatat ada 7.758 kursi kosong dari total daya tampung sekolah negeri tingkat SD, SMP, dan SMA di Jakarta pada penutupan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sistem zonasi tahun ajaran 2020/2021.
Baca juga: Penutupan PPDB Zonasi 2020, Tersisa 7.758 Kursi Kosong di Sekolah Negeri Jakarta
Nahdiana menjelaskan, penyebab adanya kursi kosong pada penutupan PPDB zonasi adalah sekolah berlokasi di dekat pusat perkantoran atau di Kepulauan Seribu.
"Ini ada kursi yang tidak terisi untuk SD dari daya tampung yang disediakan, perlu disampaikan di sini, lokasi beberapa SD ada di daerah-daerah yang lingkungan perkantoran. Sehingga usia anak-anak yang masuk SD di daerah situ sudah tidak banyak," ujar Nahdiana.
"Tidak semua sekolah menyisakan kursi kosong. Tapi banyak di Pulau Seribu dimana untuk SD ada 14 sekolah, untuk SMP ada 7 sekolah tersisa 158 kursi, untuk SMA ada 21 kursi, dan di SMK ada 59 kursi," uajr dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.