Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu: 15 TPS di Depok Rawan Penularan Covid-19

Kompas.com - 27/07/2020, 15:48 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok Luli Barlini mengungkapkan, setidaknya ada 15 tempat pemungutan suara (TPS) di Depok yang kemungkinan rawan penularan Covid-19.

Luli berujar, tingkat kerawanan itu disebabkan karena besarnya jumlah pemilih terdaftar di TPS-TPS tersebut, yakni lebih dari 500 orang per TPS.

"TPS yang lebih dari 500 merupakan titik rawan. Ini catatan kerawanan untuk Kota Depok," ujar dia kepada wartawan pada Senin (27/7/2020).

Baca juga: Penularan Covid-19 Meningkat di Depok karena Pelonggaran PSBB, Warga Abai Protokol Kesehatan

"Sampai saat ini kami sudah menyiapkan pengawas, semua sudah di-rapid (test) dan (dinyatakan) sehat," lanjut Luli.

Ia mengaku belum bisa membocorkan TPS-TPS mana yang disebut sebagai titik rawan penularan Covid-19.

Sebab, beberapa TPS juga kemungkinan bakal menjadi zona rawan meskipun jumlah pemilih terdaftarnya tak sampai 500 orang karena termasuk di zona merah penularan virus corona.

Baca juga: Penularan Covid-19 Kembali Melonjak di Kota Depok

Mengenai hal ini, lanjut Luli, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok selaku pihak yang memegang data wilayah zona merah.

"Ada beberapa TPS seperti di Beji yang lebih dari 500 orang dan zona merah yang ada di Sawangan. Beberapa titik lain juga sudah kita telusuri," jelasnya.

"Nanti kami akan tunggu dan minta kepastian ke gugus tugas, daerah mana saja yang zona merah, sehingga nanti dalam pengawasan kami sudah siap secara mental maupun protokol Covid-19-nya," tambah Luli.

Pemungutan suara dalam Pilkada Depok 2020 akan digelar serentak dengan 270 daerah lain pada 9 Desember 2020 mendatang.

Baca juga: Pecah Kongsi Mohammad Idris dan Pradi Supriatna di Pilkada Depok 2020

Sejauh ini, kandidat yang kemungkinan bakal duel dalam Pilkada Depok 2020 sama-sama berasal dari petahana.

Mohammad Idris yang saat ini menjabat wali kota hampir pasti akan maju lagi menuju periode kedua kekuasaannya, diusung oleh PKS serta didukung partai-partai seperti Demokrat, PAN, dan PPP.

Hingga sekarang, partai-partai tersebut belum mengumumkan siapa calon wakil Idris dalam kontestasi.

Sementara itu, wakil Idris saat ini di pemerintahan yakni Pradi Supriatna akan maju dengan usungan partainya, Gerindra, dengan Afifah Aliyah, kader PDI-P sebagai calon wakilnya.

Barisan oposisi ini kini tengah merapat dengan Partai Golkar dan PKB untuk menambah kekuatan menggulingkan rezim PKS yang sudah 15 tahun berkuasa di Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com