Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pedagang Blok C Pasar Minggu, 400 Ayam Dagangan Mati Terbakar

Kompas.com - 14/04/2021, 06:39 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - “Pusing ini. Ulang sudah. Mulai dari nol lagi ini,” keluh Novriadi (39), pemilik tempat usaha ayam potong saat melihat tempatnya berjualan di Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan ludes terbakar pada Selasa (13/4/2021) siang.

Ia jongkok dan merenung bersama rekannya di tangga Blok C Pasar Minggu. Sesekali Novriadi melongok ke arah kandang dan mesin potong ayam miliknya.

Lokasi tempatnya berjualan berada di tengah basement bangunan Blok C Pasar Minggu. Jaraknya sekitar lima meter dari tangga pintu masuk.

Novriadi tak bisa masuk lebih dalam. Air sisa-sisa penyemprotan dari pemadam kebakaran masih menggenang.

Baca juga: Kebakaran Blok C Pasar Minggu, 1.000 Unggas Milik Pedagang Diperkirakan Mati

Sementara, tembok dan kandang menghitam. Di dalam kandang besi tampak terlihat ayam dan bebek telah mati akibat terpanggang dan terpapar panas dari api yang melalap seluruh basement Blok C Pasar Minggu.

“Kerugiannya akibat kebakaran kemarin, ayam saya mati 400 ekor, kandang terbakar, mesin pencabut bulu terbakar, mesin potong terbakar,” ujar Novriadi saat berbincang dengan Kompas.com.

Novriadi hanya bisa sesekali memegang kepalanya. Kesedihan tampak jelas dari wajahnya. Suaranya parau.

Baca juga: Gedung Blok C Pasar Minggu Rawan Runtuh, Pedagang Diimbau Jangan Masuk

Sebanyak 400 ayam milik Novriadi mati akibat kebakaran. Ratusan ayam miliknya itu merupakan stok yang siap dijual. Namun, kebakaran pada Senin malam kemarin membuat usahanya pupus.

“Kalau kerugian bisa mencapai Rp 12 juta. Itu ayamnya saja. Kalau total kerugiannya semua sekitar Rp 30 juta,” tambah pria asal Kota Padang, Sumatera Barat ini.

Stok ayam milik Novriadi biasanya dipasarkan ke daerah sekitar Jakarta. Pelanggannya berasal dari pengusaha restoran Padang dan pecel ayam.

Baca juga: IKAPPI Minta Pemprov DKI Selamatkan Korban Kebakaran Blok C Pasar Minggu

Ingin bisa dagang kembali saat Ramadhan

Novriadi sadar musibah seperti kebakaran bisa datang kapan saja. Namun, asa Novriadi tetap sama, ia ingin kembali berdagang ayam mumpung bulan Ramadhan.

“Sekarang kepenginnya bisa dagang lagi. Biar ada tempat baru. Tadi saya lihat kandang dan ayam sudah habis semua,” kata Novriadi.

Ia sangat berharap bisa kembali berjualan. Pasalnya, omzet penjualan di bulan Ramadhan bisa meningkat 25 persen.

Baca juga: Jelang Ramadhan, Harga Daging Ayam di Pasar Grogol Mulai Naik

“Per hari 700 ekor kalau bulan Ramadhan. Kalau hari biasa paling 500 ekor. Dua minggu sebelum Lebaran, penjualan bisa meningkat 50 persen,” ujar Novriadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com