Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Anggota DPRD Bekasi Bantah Jual Korban yang Diperkosanya, KPAD: Usut Dugaan Perdagangan Anak

Kompas.com - 26/05/2021, 08:58 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi, Novrian, menyerahkan ke polisi untuk mengusut kasus dugaan perdagangan anak yang diduga dilakukan anak anggota DPRD Bekasi berinisial AT (21).

Novrian mengomentari pernyataan AT di media bahwa ia tidak mengekploitasi dan memaksa PU (15) terlibat di prostitusi online.

Baca juga: Berbagai Kritikan Keras atas Wacana Nikahkan Anak Anggota DPRD Bekasi dengan Gadis yang Diperkosanya

PU sendiri adalah korban dari kasus pemerkosaan anak di mana AT telah ditetapkan sebagai tersangka.

Novrian mengatakan, pernyataan AT itu sebaiknya tidak dianggap pembenaran pembenaran oleh pihak Polres Metro Bekasi Kota yang menangani kasus pemerkosaan anak ini.

Meski begitu, pihak KPAD menyerahkan ke kepolisian untuk terus mengusut apakah ada unsur pelanggaran Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Sebab, menurutnya, dugaan kasus TPPO ini merupakan pengakuan PU selaku korban.

"Kita berikan ruang terpercaya kepada Polres Kota Bekasi yang mereka sudah kerja apakah ada perdagangan anak seperti itu," kata Novrian, Senin (24/5/2021), dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Bekasi Tersangka Pemerkosa Remaja Berniat Nikahi Korban, Kak Seto: Polisi Harus Tegas

Novrian menegaskan, pihaknya saat ini fokus kepada penanganan psikologis PU yang masih dalam tahap pemulihan.

Jangan sampai pernyataan AT itu justru menimbulkan trauma baru bagi korban.

"Sebisa mungkin anak tidak mengetahui hal ini dan juga perdebatan dalam pembenaran agak sedikit difilter yang nantinya khawatir ada trauma baru bagi anak," terangnya.

Kuasa hukum tersangka punya bukti

Sementara itu, kuasa hukum AT, Bambang Sunaryo, membenarkan pernyataan kliennya bahwa tersangka tidak mengekploitasi PU terkait prostitusi online.

Seperti pernyataan AT, menurut Bambang, PU sudah terlibat dengan prostitusi online sebelum kenal dengan tersangka.

Bahkan, ia mengklaim bahwa pihaknya memiliki bukti untuk mempertegas pernyataan kliennya.

Baca juga: Kontroversi TGUPP Era Anies, Jumlah Anggota Membengkak dan Digaji Menggunakan APBD

"Sebelum sama AT pun, korban ini sudah melakukan open BO (prostitusi online), kalau enggak percaya saya punya bukti, ada. Dan tidak pernah AT ini mengeksploitasi," ujar Bambang, Minggu (23/5/2021), dilansir dari Tribun Jakarta.

Bambang percaya pada pernyataan AT karena dirinya sendiri meminta tersangka untuk jujur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com