Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Tangerang Temukan 237 Pelanggar Selama PPDB Darurat, Paling Banyak karena Tak Pakai Masker

Kompas.com - 06/07/2021, 21:39 WIB
Muhammad Naufal,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Satpol PP Kota Tangerang mencatat ada 273 kasus pelanggaran selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak 3 Juli 2021.

Sekretaris Satpol PP Kota Tangerang Agus Prasetya menyatakan, pelanggaran yang ditemukan bervariasi, salah satunya warga yang tak mengenakan masker.

Selain itu,  ditemukan juga pemilik usaha makanan yang masih beroperasi di atas pukul 20.00 WIB.

Kata Agus, hingga 5 Juli 2021, pelanggaran terbanyak didominasi oleh masyarakat yang tidak mengenakan masker.

Baca juga: PPKM Darurat, Jumlah Penumpang dari Stasiun Tangerang Menurun

"Ada 273 pelanggaran yang kami catat dan kami telah lakukan tindakan kepada masyarakat serta pengusaha yang membandel di masa PPKM darurat," ucapnya dalam rilis resmi, Selasa (6/7/2021).

"Di mana, pelanggaran yang terbesar adalah tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan tidak memakai masker," sambung Agus.

Bagi mereka yang melanggar PPKM darurat, Satpol PP memberikan teguran lisan hingga penyegelan sementara.

Kata Agus, selama PPKM darurat ini, pihaknya telah memberikan teguran lisan kepada setidaknya 226 orang.

Kemudian, ada 14 pelanggar yang diwajibkan membayar denda sebesar Rp 50.000.

"Penyegelan sementara delapan tempat usaha dan memberikan sanksi denda uang sebesar Rp 300.000 (kepada) 15 tempat usaha," paparnya.

Baca juga: Mobil Boks Oleng dan Tabrak Bangunan di Babakan Kota Tangerang

Kemudian, sebanyak sembilan orang diberikan sanksi sosial dan barang-barang milik satu pelaku usaha disita.

Agus menegaskan, pihaknya bersama dengan instansi pemerintah lainnya bakal rutin menegakkan PPKM darurat hingga 20 Juli 2021.

Dia berharap, penegakkan dalam bentuk patroli itu dapat membuat warga di Kota Tangerang lebih disiplin mematuhi PPKM darurat.

"Kami harapkan kesadaran masyarakat. Ini semua dilakukan demi kebaikan bersama," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com