Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin Kesulitan Isolasi Mandiri, Rumah Petak Sempit Dihuni Beberapa KK

Kompas.com - 19/07/2021, 16:44 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun membuat warga miskin Ibu Kota makin terhimpit.

Tidak hanya mereka kesulitan mencari nafkah, warga miskin kini bergumul dengan Covid-19 yang semakin masif dan di saat yang bersamaan mereka kesulitan untuk mengakses fasilitas kesehatan.

Koordinator Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) Eny Rochayati membeberkan fakta bahwa banyak warga miskin kini terserang penyakit sistem pernapasan. Kemungkinan besar, mereka terpapar Covid-19.

Baca juga: Saat Warga Miskin Jakarta Pakai Satu Tabung Oksigen secara Bergiliran

Hanya saja, mereka tidak berdaya untuk mengonfirmasi penyakit tersebut karena keterbatasan biaya dan kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan.

"Salah satu dari kawan kami mengalami sesak napas, beliau sudah sakit selama 10 hari tapi untuk dapat pengobatan di rumah sakit ternyata sangat sulit," ujar Eny, Minggu (18/7/2021).

Eny berbicara dalam konferensi pers "Suara Kelompok Marjinal Terhimpit Pandemi" yang dilaksanakan secara daring.

"Beberapa rumah sakit menolak karena kondisi penuh, lalu ketika beliau membutuhkan oksigen ternyata tabung oksigen tidak tersedia, pada akhirnya dipulangkan dan dalam perjalanan pulang tidak tertolong," imbuhnya.

Baca juga: Di Tengah Keterbatasan, Satu Per Satu Warga Miskin Jakarta Meninggal Saat Isolasi Mandiri

Isolasi mandiri di ruang sempit

Kondisi ini membuat banyak warga miskin terpaksa harus berjuang melawan penyakitnya sendiri tanpa bantuan medis. Beberapa dari mereka bahkan meninggal dunia di rumah.

Catatan JRMK, setidaknya 50 warga miskin di Jakarta meninggal dunia di rumah mereka pada periode Juni-Juli tahun ini di tengah melonjaknya kasus Covid-19.

Menurut Eny, isolasi mandiri (isoman) di rumah tidak efektif menekan kasus Covid-19 jika kasusnya terjadi di perkampungan warga miskin.

Baca juga: Patungan Rakyat Bahu-membahu Selamatkan Nyawa Warga Miskin Kota yang Makin Terpinggirkan

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com