Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tawuran Pecah sampai Tiga Kali di Pasar Manggis Hanya karena Saling Ejek

Kompas.com - 22/07/2021, 09:23 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan antar warga terjadi di Jalan Menteng Wadas, Pasar Manggis, Setiabudi pada Selasa (20/7/2021) sore.

Tawuran tersebut melibatkan sejumlah warga yang saling serang. Dalam video yang beredar, terlihat sejumlah orang melempar batu, sambil memakai helm, memegang tongkat kayu, hingga senjata tajam.

Terlihat juga banyak warga yang menonton kejadian tersebut, meski sedang masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Tawuran antar kelompok warga di wilayah Pasar Manggis tersebut diduga sudah terjadi tiga kali selama dua hari yakni pada malam takbiran dan Idul Adha.

Baca juga: Tawuran Warga Terjadi Lagi di Pasar Manggis, Banyak Orang Berkerumun untuk Menonton

Akibat kejadian tersebut, Polres Metro Jakarta Selatan menetapkan 13 orang sebagai tersangka pelaku tawuran.

"Dari 15 orang tersebut, 13 orang kami tetapkan sebagai tersangka, dua orang masih dalam pendalaman," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/7/2021).

Adapun, dari 13 tersangka, tiga di antaranya merupakan anak usia di bawah 18 tahun. Sedangkan 10 tersangka lainnya merupakan orang dewasa.

Selain itu, terdapat empat tersangka lain yang saat ini sedang dalam proses pengejaran. Keempatnya sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Dalam peristiwa tawuran tersebut, satu orang mengalami luka senjata tajam, 4 bangunan rumah sekaligus warung juga mengalami kerusakan, dan satu warga kehilangan handphone.

Baca juga: Lurah Pasar Manggis Bantah Ada Warung yang Dibakar Saat Tawuran

Pihaknya juga telah menyita beberapa barang bukti yang diduga digunakan dalam tawuran antar kelompok tersebut.

"Beberapa barang bukti tersebut ada senjata tajam, molotov, pecahan botol, dan beberapa batu. Ini semua ditemukan di lokasi sesaat setelah kejadian, termasuk ditemukan pada pelaku," kata Azis.

Gara-gara saling ejek di medsos

Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Kompol Achmad Akbar, mengatakan kejadian tawuran antarwarga tersebut diduga karena saling ejek.

"Latar belakang tetap masih kami dalami. Namun, dalam pemeriksaan awal setelah kejadian sampai sekarang ini, sifatnya masih berupa saling mengejek yang disampaikan melalui media sosial Instagram," ungkap Akbar kepada awak media, Rabu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya menemukan ada indikasi pengelompokan kedua belah pihak berdasarkan komunitas yang dibentuk dalam media sosial.

"Saya tidak sebutkan kelompoknya, tapi saya tegaskan ada kelompok yang terbentuk di medsos. Kemudian di situlah komunikasi yang saling mengejek provokasi terjadi, sehingga memicu terjadinya peristiwa tawuran tersebut, " jelas Akbar.

Baca juga: Tawuran di Pasar Manggis Dipicu Saling Ejek di Sosial Media

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com