Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Remaja Tewas dalam Tawuran di Menteng, Dua Pelaku Ditangkap

Kompas.com - 19/10/2021, 14:22 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tawuran antar-remaja terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Insiden ini menyebabkan satu orang tewas dan dua pelaku ditangkap.

Peristiwa tawuran itu terjadi di Jalan Penataran, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (10/10/2021) lalu, sekitar pukul 04.45 WIB.

Wakil Kepala Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Haryatno menyebut para pelaku dan korban yang terlibat dalam tawuran masih di bawah umur.

"Tawuran ini dilakukan dua kelompok remaja antara geng Bhosthr dan geng Imez. Awal mulanya sepele, berawal dari kiriman video melalui media sosial, ada tantangan kepada salah satu grup, akhirnya mereka janjian bertemu adu kekuatan hanya karena tantangan, gengsi," ucap Setyo, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Puluhan Remaja yang Diduga Hendak Tawuran di Dekat Mal Kalibata Dibubarkan Polisi

Korban meninggal dalam tawuran ini adalah MF (15). Sementara kedua pelaku yakni J (16) dan PP (17).

Setyo mengatakan, dalam penangkapan kedua pelaku, orang tua mereka turut berperan penting memberikan informasi kepada kepolisian.

"Jadi penegasan saja bahwa penangkapan ini juga atas peran serta dari keluarga karena mereka ini masih di bawah umur 18 tahun. Istilahnya masih dalam binaan keluarga. Namun, kita juga berupaya, akhirnya mereka dapat kita amankan," kata Setyo.

Setelah ditangkap, kedua pelaku menjalani tes urin. Hasil tes urine itu menunjukkan keduanya positif mengonsumsi narkoba. Hasil itu juga sejalan dengan pengakuan kedua tersangka.

Baca juga: Ungkap Peredaran Ganja dalam Tawuran di Johar Baru, Polisi Tangkap Bandarnya

"Mereka mengaku sebelum tawuran mereka menggunakan sabu, pil dan minuman keras," ucap Setyo.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 170 KUHP terkait tindak pidana pengeroyokan.

"Tapi ini dalam penanganan tindak pidana anak selalu dibatasi dalam UU Perlindungan Anak dan penangannya harus tidak boleh keluar dari hukum acara pidana anak. Itu yang akan kita akan kedepankan," sambung Setyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com