Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi B DPRD DKI Akan Tinjau Progres Pembangunan Formula E Setiap 2 Bulan

Kompas.com - 07/01/2022, 19:11 WIB
Singgih Wiryono,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, Komisi B akan melakukan peninjauan program pembangunan sirkuit Formula E setiap dua bulan sekali.

Aziz mengatakan, kunjungan dua bulan tersebut untuk memastikan proyek ratusan miliar rupiah itu bisa berjalan dengan baik.

"Kita pastikan bahwa pembangunannya lancar dan bisa sesuai dengan perencanaan, awal Maret akan kita agendakan (peninjauan)," kata Aziz saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (7/1/2022).

Baca juga: NasDem Sebut Ketua Komite Formula E Ahmad Sahroni Kandidat Kuat Cagub DKI 2024

Aziz mengatakan, kunjungan setiap dua bulan itu untuk menjalani fungsi pengawasan DPRD DKI Jakarta terhadap program Formula E.

Namun Aziz optimis, sirkuit yang dibangun di lahan bekas pembuangan lumpur itu bisa selesai tepat waktu.

"Karena ini bukan saja nama baik DKI tapi nama baik bangsa kita Indonesia," kata dia.

Event yang tersebut diharapkan bisa melibatkan banyak negara.

Aziz berharap dengan proyek sirkuit yang berjalan lancar, nama baik Indonesia bisa moncer bersama negara-negara penyelenggara Formula E lainnya.

Baca juga: Giring PSI Terperosok Lumpur di Sirkuit Formula E, Begini Respons Wagub DKI

"Ini event besar melibatkan banyak negara dan kita ingin nama bangsa kita ini harum lah sehingga dampaknya pariwisata, negara kita kembali pulih sehingga bangkitkan ekonomi," ucap dia.

DPRD kaget karena tanah berlumpur

Kunjungan awal Komisi B DPRD DKI Jakarta ke lokasi sirkuit pertama kali dilakukan Rabu (29/12/2021) lalu.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengaku kaget karena tempat yang disebut-sebut akan dijadikan lintasan Formula E merupakan bekas tempat pembuangan lumpur.

"Ini kan bahan mentah karena saya tahu ini bekas buangan lumpur, dulu ini pembuangan lumpur dari kali dan dari pembangunan MRT di sini buang lumpurnya," ucap Pandapotan.

Selain tempat pembuangan lumpur, Pandapotan mengatakan lokasi tersebut dulunya menjadi tempat parkir air kawasan Ancol.

Baca juga: Giring Sidak Lokasi Formula E , PKS: Silakan Komen Apa Pun, Kami Akan Kawal

Daerah tersebut merupakan rawa-rawa dan ditimbun untuk pembuangan bekas material proyek yang dilakukan Pemda DKI.

"Rawa, rawa yang diuruk, kan ini banjir semua (dulunya)," ucap dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com