Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Pelintasan Sebidang di Kemayoran Akan Ditutup, Warga Khawatir Mobil Damkar Kesulitan Capai Permukiman

Kompas.com - 02/02/2022, 16:47 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Bungur Besar 17, Kemayoran, Jakarta Pusat menyayangkan keputusan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menutup jalan pelintasan sebidang di kawasan tersebut.

Pasalnya, jalan pelintasan sebidang itu merupakan pintu akses bagi kendaraan besar untuk mencapai rumah warga, tepatnya di RT 002 RW 004 Gunung Sahari Selatan.

 

Ketua RT setempat, Yuli, khawatir penutupan jalan tersebut akan menghambat proses pemadaman api saat kebakaran terjadi.

Menurut Yuli, kebakaran sering melanda wilayah permukiman di sana.

"Sekarang masalahnya kalau kebakaran mau kemana warga? Tolonglah dibuka kembali jalannya," kata Yuli saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Warga Tolak Pelintasan Sebidang di Kemayoran Ditutup: Itu Akses Utama Saya Pergi ke Pasar dan Antar Anak Sekolah

"Di sini sudah dua kali kebakaran. Mobil damkar selalu masuk dari Jalan Bungur Besar 17," imbuhnya.

Yuli mengungkapkan bahwa warganya sudah banyak yang berusia lanjut. Sehingga, jika terjadi bencana kebakaran maka jalan yang ditutup akan mempersulit proses evakuasi warga.

"Di sini banyak manusia lanjut usia (manula). Kalau kebakaran mati dong kita semua," kata Yuli.

Hal senada dikatakan salah satu warga Narsullah. Menurutnya, penutupan pintu pelintasan sebidang itu akan menyulitkan petugas pemadam kebakaran mencapai titik lokasi.

Sebab, akses jalan lain yang menuju permukiman warga tidak bisa dilalui oleh mobil damkar yang berukuran besar.

Baca juga: Mahasiswa UI Tertabrak KRL di Pocin, Petugas: Sudah Diteriaki Awas Ada Kereta, Dia Enggak Dengar

"Kalau begini caranya sudah pasti jika kebakaran rumah warga di sini akan banyak yang hangus," ujar Nasrullah.

Selain itu, Yuli juga mengungkapkan bahwa warga sama sekali tidak pernah diikutsertakan dalam sosialisasi penutupan jalan sebidang.

"Satu hari jelang penutupan baru kita sejumlah RT, RW karang taruna dikumpulin. Apa itu yang disebut sosialisasi?" tegas Yuli.

Kepala Sektor Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Kecamatan Kemayoran Unggul Wibowo mengatakan, jalan pelintasan sebidang itu merupakan pintu akses yang penting dalam mencapai pemukiman warga.

"Apalagi Jalan Bungur Besar yang dekat pasar, kalau ditutup, mobil kita tidak bisa akses ke sana. Harus muter atau berhenti di situ," ujar Unggul saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: Saat Teriakan hingga Bunyi Peluit Gagal Selamatkan Mahasiswi UI dari Sambaran KRL di Pondok Cina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com