JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai pekerja yang berkantor di Kota Bogor, Jawa Barat, Muhammad Rizki (27) mengandalkan moda transportasi kereta rel listrik (KRL) commuter guna berangkat dari rumahnya di wilayah Tomang, Jakarta Barat.
Setiap harinya, selama pandemi, Rizki berangkat dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Bogor Kota.
Namun, pada Rabu (9/3/2022), ada pemandangan berbeda dalam KRL yang ia tumpangi menuju Bogor. Tidak ada lagi tanda jaga jarak antarpenumpang.
"Tanda-tanda jaga jarak di kursi juga sudah dicopot," ujar Rizki, Rabu malam.
Baca juga: Kapasitas Penumpang KRL Masih Dibatasi meski Tanda Jaga Jarak di Kursi Sudah Dicabut
Rizki tidak terlalu kaget melihat pemandangan baru di dalam KRL selama pandemi itu. Sebab, sebelum berangkat, ia sempat membaca berita yang menginformasikan bahwa duduk di dalam KRL tak lagi berjarak.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, melalui keterangan resminya mengatakan, aturan itu menyesuaikan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Nomor 25 Tahun 2022.
Maka per 9 Maret 2022, semua kursi di KRL bisa diduduki penumpang, tanpa berjarak. Petugas KAI Commuter juga telah mencabut semua marka jaga jarak yang sebelumnya tertempel di tempat duduk KRL.
"Fakta di lapangan memang benar, sudah tak ada jarak lagi antarpenumpang," kata Rizki.
Namun, sebut Rizki, tanda jaga jarak penumpang yang berdiri masih ada. KAI Commuter mengajak pengguna untuk lebih disiplin mengikuti marka berdiri itu.
Marka berdiri tetap berlaku sejalan dengan pembatasan kapasitas yang diatur dalam SE Kemenhub.
Namun, berdasarkan penuturan Rizki, masih banyak pengguna KRL yang berdempetan saat berdiri.
"Belum pada nurut. Bahkan sebelum ada aturan baru ini, para penumpang yang berdiri sudah berdempetan. Seolah tak peduli dengan tanda jaga jarak," kata Rizki.
Baca juga: Duduk di KRL Tak Lagi Berjarak, Penumpang Diminta Tetap Patuhi Marka Berdiri
Membiasakan kebiasaan lama
Rizki mengatakan, ada beberapa pengguna KRL yang masih belum tahu aturan baru itu pada hari pertama diberlakukan, Rabu kemarin.
"Beberapa penumpang tampak aneh saat melihat kursi baru diisi empat orang. Artinya masih ada jaga jarak," ucap Rizki.