Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Warga soal Pemberian Makan Kucing Liar Dianggap Kotori Kawasan Green Garden Jakbar

Kompas.com - 21/06/2022, 22:33 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Surat edaran pengurus RW 003 di kompleks mewah, Perumahan Green Garden, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berisi larangan pemberian makan kucing liar viral di media sosial.

Membenarkan adanya surat edaran tersebut, Camat Kebon Jeruk Saumun mengatakan, terdapat sejumlah warga yang melaporkan adanya aktivitas pemberian makan kepada kucing liar di lingkungan RW 003.

Sisa makanan tersebut dianggap mengotori lingkungan oleh sejumlah warga setempat.

"Di sana, sisa makanannya dan kotoran mengotori jalan. Kalau ini berlanjut terus, nanti populasi kucing liar bertambah dan lingkungan juga dinilai jadi kotor," kata Saumun kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Baca juga: Unggahan Viral Warga Green Garden Jakbar Keluhkan Kucing Liar Diberi Makan, Katanya Bikin Lingkungan Kotor

Seorang warga di sekitar sana, sebut saja Arif, membenarkan adanya warga yang gemar memberi makan kucing liar.

"Cuma ada dua orang yang suka kasih makan kucing liar. Kasih makannya itu biasanya malam-malam sekitar jam 9 malam dan yang satu lagi sekitar jam 11 malam," kata Arif.

Menurut Arif, saat warga pemberi makan itu datang, kucing-kucing langsung berkumpul untuk menyantap makanan.

"Biasanya kucing kumpul, sekitar empat sampai lima ekor kucing. Setelahnya, warga itu langsung geser lagi, nanti taruh makanan lagi di tempat lain, sejumput-jumput makanan saja," kata Arif.

Baca juga: Ibu dan Anak Sempat Selamatkan Diri Sebelum Avanza yang Mereka Tumpangi Ditabrak Kereta di Tambun

Arif menyebutkan, dua warga pemberi makan kucing itu biasanya memberi makan kucing dengan jenis makanan yang berbeda.

"Yang satu suka kasih makanan kucing kering. Kalau yang satunya makanan basah memang, kayak sisa makanan gitu," sebut Arif.

"Setahu saya memang pernah ditegur keamanan juga, supaya makanannya itu jangan ditaruh langsung di aspal biar tidak kotor, diminta diwadahkan gitu," imbuhnya.

Kendati demikian, Arif mengaku tidak mengerti kenapa warga lain melaporkan perilaku dua warga pemberi makan kucing liar tersebut.

Baca juga: Demo di Monas, Mahasiswa Bawa Kue dan Teriak Selamat Ulang Tahun, Pak Jokowi

Sebab, setahu dia, dua warga itu tidak memberi makan di depan rumah warga dan tidak hanya melakukannya di lingkungan RW 003.

"Setahu saya, mereka taruh makanannya di taman gitu. Dan setahu saya juga mereka itu keliling, bahkan sampai ke kampung belakang, bukan cuma di kompleks," ungkap dia.

Adapun surat edaran pengurus RW 003 Perumahan Green Garden telah viral di media sosial, setelah diunggah di beberapa akun, salah satunya akun pencinta hewan @rumahsinggahclow.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com