Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh Kesah Warga Mampang Depok Dua Hari Kebanjiran: Aktivitas Lumpuh, Setiap Hari Nyerokin Air

Kompas.com - 26/07/2022, 13:26 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah dua hari lamanya warga RW 06 di Kelurahan Mampang, Pancoran Mas, Kota Depok, menjalani hidup dalam kepungan banjir.

Meski banjir sempat surut pada Minggu (24/7/2022) siang, namun air kembali naik pada Senin. 

Salah seorang warga sekitar, Marzuki, mengatakan banjir di lingkungannya merupakan imbas dari meluapnya air di Kali Licin yang ada di kawasan Simpang Mampang atau yang biasa juga disebut dengan Simpang Kodim.

“Sudah sering disini, kalau ada kiriman air dari Bogor terus sampahnya tersumbat di Jembatan Mampang, pasti banjir disini,” kata Marzuki di lokasi banjir, Senin (25/7/2022), dilansir Tribun Jakarta.

Baca juga: Tumpukan Sampah Kayu dan Bambu Sebabkan Banjir di Perempatan Mampang Depok

Hal senada dikatakan oleh Saniah (44) tetangga Marzuki. Ia berujar biasanya banjir akan surut dalam waktu satu hari.

Namun banjir kali ini, belum kunjung surut meskipun sudah dua hari lamanya.

“Paling sehari (surut) sampai sore. Ini tumben dua hari,” kata Saniah.

Warga lainnya, Ramin, mengatakan, banjir dengan ketinggian kurang lebih 40 sentimeter ini pun menerobos masuk rumahnya.

Padahal, ia sudah membangun tanggul kecil di pintu rumah untuk mencegah air masuk.

“Ini rumah saya sudah ditanggul masih masuk airnya. Biasanya enggak sampai masuk rumah cuma di jalan doang, tapi ini airnya tinggi sampai masuk rumah,” jelasnya.

Baca juga: Banjir di Mampang Depok Disebut karena Drainase Tak Berfungsi, Lurah Berencana Bikin Sodetan

Ramin menuturkan, banjir ini merusak sejumlah perabotan rumah tangganya.

“Pada rusak terendam banjir. Mesin cuci rusak jadi enggak bisa nyuci saya,” ungkapnya.

Ia juga mengaku bahwa aktivitasnya sampai lumpuh karena harus membuang air banjir yang masuk ke rumah.

“Gak bisa beraktivitas, setiap hari nyerokin (mengeluarkan) air dari dalam rumah saja ini kerjaannya,” kata dia.

Akibat Tumpukan Sampah

Lurah Mampang Darmawansyah mengatakan, aliran Kali Licin meluap karena tersumbat tumpukan sampah kayu dan bambu di kolong jembatan Jalan Raya Sawangan, tepatnya di perempatan Mampang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com