Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengendara Motor Jatuh karena Polisi Tidur di Sunter Agung, Ternyata Pembuatannya Tak Boleh Sembarangan

Kompas.com - 26/08/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan polisi tidur yang terbentang di Jalan Danau Sunter Selatan, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sempat meresahkan pengguna jalan.

Keresahan itu terekam dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @lensa_berita_jakarta, Kamis (24/8/2022). Video itu menunjukkan beberapa pemotor terjatuh akibat polisi tidur tersebut.

Tak berselang lama video itu viral, empat polisi tidur tersebut akhirnya dibongkar oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara.

Baca juga: Viral Video Polisi Tidur di Sunter Agung Sebabkan Beberapa Pemotor Terjatuh

Adapun polisi tidur biasanya digunakan untuk memperlambat kecepatan kendaraan. Meski bertujuan untuk menjaga keamanan, polisi tidur tidak boleh sembarangan dibuat.

Salah satunya, aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021 tentang perubahan atas Permenhub Nomor 28 Tahun 2018 tentang Alat Kendali dan Pam Pengguna Jalan.

Dalam aturan itu pun pembatas kecepatan jalan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu speed bump, speed hump, dan speed table. Ketiga pembatas jalan tersebut memiliki aturan pembuatan sendiri-sendiri.

Speed Bump

Bentuk: penampang melintang
Bahan: bahan badan jalan, karet, atau bahan lainnya yang memiliki kinerja serupa.
Ukuran: tinggi antara 5-9 cm; lebar total antara 35 cm-39 cm; kelandaian paling tinggi 50 persen
Warna: kombinasi kuning atau putih dan warna hitam berukuran antara 25-50 cm.
Lokasi: dipasang pada area parkir, jalan khusus, atau jalan lingkungan terbatas sesuai dengan status jalan yang memiliki kecepatan operasional kurang dari 10 km/jam.
Jarak pemasangan berulang: 90-150 meter pada jalan lurus.

Ilustrasi speed bumb yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.Doc. Permenhub No. 14/2021 Ilustrasi speed bumb yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.

Baca juga: Dibongkar, Polisi Tidur di Sunter Agung yang Sebabkan Pengendara Motor Terjatuh

Speed Hump

Bentuk: penampang melintang
Bahan: bahan badan jalan atau bahan lainnya yang memiliki kinerja serupa.
Ukuran: tinggi antara 8-15 cm; lebar atas antara 30 cm-90 cm; kelandaian paling tinggi 15 persen
Warna: kombinasi kuning atau putih berukuran 20 cm dan warna hitam berukuran antara 30 cm.
Lokasi: dipasang pada jalan lokal dan jalan lingkungan sesuai dengan status jalan yang memiliki kecepatan operasional kurang dari 20 km/jam.
Jarak pemasangan berulang: 90-180 meter.

Ilustrasi speed hump yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.Doc. Permenhub 14/2021. Ilustrasi speed hump yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.

Speed Table

Bentuk: pPenampang melintang
Bahan: bahan badan jalan atau blok terkunci dengan mutu setara K-300 untuk material permukaan Speed Table.
Ukuran: tinggi antara 8-9cm; lebar atas antara 660 cm; kelandaian paling tinggi 15 persen
Warna: kombinasi kuning atau putih berukuran 20 cm dan warna hitam berukuran antara 30 cm.
Lokasi: dipasang pada jalan kolektor sekunder, jalan lokal, dan jalan lingkungan sesuai dengan status jalan serta tempat penyeberangan jalan (raised crossing/ raised intersection) yang memiliki kecepatan operasional kurang dari 40 km/ jam.
Jarak pemasangan berulang: 90-180 meter.

Ilustrasi speed tabel yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.Doc. Permenhub 14 Tahun 2021 Ilustrasi speed tabel yang diatur dalam Perhubungan (Permenhub) Nomor 14 Tahun 2021.

Adapun ketentuan umumnya, penempatan dan pemasangan alat pembatas kecepatan pada jalur lalu lintas dapat didahului dengan pemberian tanda dan pemasangan rambu lalu lintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com