Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Mengenal Lebih Dekat Warga Kampung Nelayan Cilincing dengan Segala Aktivitasnya

Kompas.com - 13/09/2022, 16:54 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesisir utara Jakarta menjadi tempat warga dari berbagai wilayah mengadu nasib.

Menelisik Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara, tampak nelayan dan warga setempat mencari nafkah dengan mencari ikan hingga menjualnya ke tengkulak.

Di tempat ini juga tersedia berbagai komoditas tangkapan laut, mulai dari ikan, udang, cumi-cumi, rajungan, dan kepiting. Tak ketinggalan kerang hijau, panganan laut yang sering dikonsumsi masyarakat.

Baca juga: Melihat Lebih Dekat Pusat Pengupasan Kerang Hijau di Kampung Nelayan Cilincing...

Para pengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara mengais rezeki di pusat pengupasan kerang yang tak jauh dari pesisir. Mereka bisa mendapatkan bayaran hingga Rp 60.000 bila banyak kerang hijau yang dibawa oleh nelayan. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Para pengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara mengais rezeki di pusat pengupasan kerang yang tak jauh dari pesisir. Mereka bisa mendapatkan bayaran hingga Rp 60.000 bila banyak kerang hijau yang dibawa oleh nelayan.

Pengupasan kerang hijau

Terdapat pusat pengupasan kerang hijau di Kampung nelayan Cilincing. Para pekerja terdiri dari laki-laki dan perempuan, yang mayoritas kaum ibu.

Mereka para pengupas kulit kerang, yang bertugas memisahkan daging dari cangkangnya. Tugasnya dimulai dari membersihkan kerang dengan air, mengupas daging, hingga perebusan dilakukan di tempat ini.

Rismawati (40), salah satu pengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Cilincing berujar, semua kerang didatangkan nelayan dari wilyah pesisir Jakarta Utara, Dadap, Banten dan Cirebon.

Baca juga: Kisah Asma, Bertahan Jadi Pengupas Kerang Hijau agar Anak Bisa Sekolah

Rismawati berkata, sentra pengupasan kerang hijau ini hanya menjual daging kerang yang sudah direbus.

"Kalau dari sini direbus jadi (tinggal) daging. Terus dikirim ke Muara Baru, Muara Angke. Enggak tahu kalau ke sananya jadi apa," ungkap Rismawati, Senin (12/9/2022).

"Pokoknya dari sini udah jadi daging, udah diolah, terus dikirim ke Muara Baru ke Muara Angke," sambungnya lagi.

Warga di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara melakukan berbagai hal termasuk menjual ikan asin yang nantinya didistribusikan ke pasar-pasar. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Warga di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara melakukan berbagai hal termasuk menjual ikan asin yang nantinya didistribusikan ke pasar-pasar.
Produksi ikan asin

Bukan hanya itu saja, para warga juga melakukan aktivitas lain untuk mencari nafkah, yakni memproduksi ikan asin. Ikan-ikan beseng hasil tangkapan nelayan di laut.

Haryati, yang merupakan pengusaha ikan asin mengaku mampu memproduksi setidaknya satu ton dalam sehari. 

 Baca juga: Resep Sambal Tempe Penyet Ikan Asin, Lauk Tumis Kangkung

Anak-anak ikut mengangkut ikan asin yang sudah dikeringkan di Kampung Nelayan Cilincing. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Anak-anak ikut mengangkut ikan asin yang sudah dikeringkan di Kampung Nelayan Cilincing.

Anak-anak hingga yang sudah tua

Tak mengenal usia, anak-anak hingga orang tua turut mencari nafkah di Kampung Nelayan Cilincing. Tampak dua orang anak mengangkut ikan beseng yang sudah dikeringkan, dan diasinkan.

Nelayan di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara biasa mencari ikan dari pagi hingga sore hari. Mereka akan menjual hasil tangkapan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, kepiting, dan kerang kepada para tengkulak. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Nelayan di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara biasa mencari ikan dari pagi hingga sore hari. Mereka akan menjual hasil tangkapan laut seperti ikan, udang, cumi-cumi, kepiting, dan kerang kepada para tengkulak.

Kembangkan layar, cari tangkapan

Saat pagi datang, para nelayan di kampung ini bersiap mencari ikan, udang, kepiting, cumi-cumi, rajungan dan hasil tangkapan laut lainnya. Kemudian, di sore hari mereka akan kembali dan menjual hasil tangkapannya kepada para pengepul. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com