Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Segera Panggil Dukun Palsu di Bekasi yang Diduga Menipu dan Cabuli Pengikutnya

Kompas.com - 21/10/2022, 15:35 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi AKBP Aris Timang segera memanggil dukun palsu buntut kasus pencabulan dan penipuan di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pemanggilan terduga pelaku itu akan dilakukan setelah polisi selesai melengkapi seluruh bukti dan keterangan dari pelapor.

"Nanti akan kami panggil. Kami lengkapi berkasnya, (keterangan) saksi-saksi dan bukti pendukungnya, baru akan kami panggil dia (terduga pelaku)," ujar Aris Timang saat dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022).

Aris pun meminta korban lain untuk segera melapor ke Mapolres Bekasi.

"Jadi, kepada semua yang merasa dirinya korban, silahkan melapor (ke polisi)," ujar Aris.

Baca juga: Dua Kakek di Bekasi Diduga Jadi Korban Penipuan dan Pencabulan oleh Dukun Palsu

Adapun dugaan pencabulan itu terjadi di sebuah rumah di wilayah Desa Cipayung, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Dari keterangan para korban, ada dua dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan ND. Pertama adalah dugaan penipuan.

Dugaan itu terkuak setelah korban bercerita bahwa mereka diinstruksikan untuk membayar uang dengan dalih iuran kurban kambing dengan besaran yang berbeda.

"Mereka datang empat orang mengaku merasa tertipu pengajian. Mereka katanya membayar untuk ikut pengajian," ungkap Aris beberapa waktu lalu.

Dugaan kedua, para korban mengaku sudah dicabuli oleh ND. Satu orang korban bahkan mengaku telah dilecehkan lebih dari satu kali.

Baca juga: Ancam Balik Perampok Bersenjata, Pemilik Warkop di Kembangan: Ada CCTV, Lu Mau Ditangkap Polisi?

Salah satu korban yakni WD, mengaku menjadi korban penipuan dan pencabulan pada April 2022 lalu.

"Saat pengajian itu, ada hal yang aneh. Jadi, menurut keterangan yang ikut pengajian, mereka di-baiat terlebih dahulu. Prosesnya, mereka disuruh naik ke lantai 3. Kemudian tidur di kamar sama gurunya. Lalu mereka disuruh lah membuka pakaiannya," ucap Aris.

Para pelapor juga menuturkan alasan di balik mereka ikut perguruan tersebut karena mereka yakin bahwa ND bisa membantu kondisi ekonomi para korban.

Aris mengatakan bahwa laporan korban sudah diterima oleh polisi. Ia pun menyatakan untuk segera memproses laporan para korban.

"Secepatnya akan kami proses. Kami akan periksa saksi-saksi dulu, supaya ketika semua kami panggil, semua bukti sudah lengkap dan sudah memenuhi unsur pelanggaran pidana," ungkap Aris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com