Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Ini yang Dilakukan Pemkot

Kompas.com - 27/10/2022, 19:24 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menemukan enam pasien terkonfirmasi positif gagal ginjal akut (GGA) misterius pada anak di Kota Tangerang per 26 Oktober 2022.

Empat pasien GGA dilaporkan meninggal dunia, satu pasien sembuh, dan satu pasien lainnya sedang dalam perawatan.

Berkait persoalan ini, ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang untuk mengatasi atau menangani kasus gagal ginjal akut misterius pada anak supaya tidak bertambah banyak.

Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Berencana Bentuk Timsus untuk Cegah Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut

Langkah pertama yang diambil oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yakni memerintahkan sampai tingkat kelurahan dan kecamatan agar memastikan peredaran obat sirup tidak ada di masyarakat sampai ke lini paling bawah.

Lurah dan camat diminta memperketat pengawasan terhadap apotek, toko obat, klinik maupun rumah sakit di wilayahnya masing-masing.

Pengawasan itu berupa larangan menjual atau meresepkan obat sirup yang mengandung zat-zat berbahaya bagi anak sebagaimana anjuran dari Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.

"Koordinasikan dengan fasilitas kesehatan seperti apotek, toko obat, klinik, rumah sakit yang ada di wilayah," kata Arief, Rabu.

Baca juga: Pasien Anak Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut di Cilincing, Ada Riwayat Demam Tinggi lalu Konsumsi Obat Warung...

"Ada 156 produk obat yang dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol, sosialisasikan kepada mereka dan masyarakat," tambah dia.

Saat wali kota mengingatkan kepada lurah dan camat, Dinkes Kota Tangerang juga mengingatkan hal serupa terhadap organisasi profesi seperti ikatan apoteker Indonesia (IAI), ikatan dokter Indonesia (IDI), dan sebagainya.

"Dari surat edaran pertama Kementerian Kesehatan, kami langsung menginstruksikan untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup dan untuk tidak meresepkan obat sirup," ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni.

Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga menyampaikan surat edaran terbaru dari Kemenkes dan BPOM terkait beberapa jenis obat sirup yang telah dinyatakan aman dari bahan berbahaya itu.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan dan Siapkan RS Khusus

"Dan teman-teman Puskesmas langsung mulai turun ke apotek dan toko obat untuk memastikan hanya menjual obat-obatan yang dinyatakan aman," imbuh dia.

Tindakan lain yang dilakukan untuk menangani kasus ini yaitu dengan mempersiapkan rumah sakit khusus yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensinya terkait gagal ginjal akut.

Beberapa rumah sakit yang dipersiapkan yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, RSUP Sitanala, RS EMC, RS Sari Asih Karawaci dan RS Primaya.

"Ini kami persiapkan dengan melihat fasilitas dan dokter spesialis anak yang ada," ujar Dini.

Baca juga: Kutip Data Kemenkes, Walkot Depok Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut di Kotanya Ada 5

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com