JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berjalan lebih dari sembilan bulan, kasus penipuan investasi aplikasi opsi biner (binary option) Binomo akhirnya memasuki babak akhir.
Pengadilan Negeri Tangerang mengenakan vonis 10 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar kepada tersangka utama kasus ini, yakni selebgram Indra Kesuma alias Indra Kenz, pada Senin (14/11/2022).
"Apabila denda tidak dibayar, terdakwa harus menambah kurungan penjara 10 bulan," ujar Ketua Majelis Hakim Rahman Rajagukguk saat membacakan vonis.
Rahman menjelaskan, putusan ditetapkan berdasarkan hasil pemeriksaan berkas dan surat-surat yang berkaitan dengan kasus perkara ini.
Baca juga: Indra Kenz Divonis Lebih Ringan dari Tuntutan Jaksa, Ini Pertimbangan Hakim
Selain itu, putusan juga ditetapkan berdasarkan hasil mendengarkan keterangan saksi, ahli, dan pihak-pihak terkait; serta penjelasan, bukti-bukti, dan tuntutan pidana terhadap terdakwa.
Perjalanan kasus penipuan melibatkan Indra Kenz cukup panjang. Kasus ini bermula saat 8 orang warga mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada 3 Februari 2022.
Mereka membuat laporan polisi untuk Aplikasi Binomo karena dianggap telah memberikan kerugian mencapai Rp 2,4 miliar.
Direktur Tindak Pidana Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, dari laporan tersebut kepolisian menduga terdapat empat tindak pidana.
Baca juga: Pengunjung Sidang Putusan Kasus Binomo Indra Kenz Dibatasi untuk Antisipasi Keributan
Keempat dugaan tindak pidana tersebut berupa perjudian online, berita bohong yang merugikan konsumen dengan transaksi elektronik, penipuan, dan pencucian uang.
Whisnu mengatakan, Indra Kenz mempromosikan Binomo melalui akun media sosialnya, yakni akun Youtube, Instagram dan Telegram.
“Tersangka menawarkan keuntungan melalui aplikasi treding Binomo. Kemudian mengatakan bahwa Binomo sudah legal dan resmi di Indonesia, padahal kenyataannya tidak,” ujar Whisnu kepada Kompas.com, Jumat (11/2/2022)
Whisnu mengungkapkan cara Indra Kenz meraup keuntungan adalah dengan memperlihatkan cara bermain aplikasi Binomo yang sudah dimanipulasi sehingga terlihat selalu menguntungkan.
Baca juga: Indra Kenz Divonis 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 5 Miliar
Orang yang tergiur kemudian mengunduh aplikasi Binomo dan mendaftar untuk bisa bermain opsi biner dengan melakukan deposit sejumlah uang.
Namun, bukannya untung tetapi mereka buntung lantara terus merugi dan tidak seperti yang dijanjikan Indra.
Saat ditelusuri, ternyata aplikasi opsi biner itu ilegal dan tidak terdaftar di Setelah itu penyidik Bareskrim Polri memanggil Indra Kenz untuk diperiksa.