JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disebut akan menyediakan ruang publik untuk kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional 2023.
Penyediaan fasilitas ini merupakan hasil pertemuan antara Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (21/11/2022).
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid berujar, hasil pertemuan itu, jajarannya dan Pemprov DKI hendak menjalin kerja sama untuk pengembangan kebudayaan.
Baca juga: Heru Budi Sidak Layanan Pasar Pangan di Jakarta Barat, Pastikan Kebutuhan Warga Terpenuhi
Pada penerapannya, Pemprov DKI disebut akan menyediakan ruang publik seperti taman, ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA), hutan kota, dan lainnya untuk Pekan Kebudayaan Nasional 2023.
"Kami ada kesepakatan bahwa di tahun depan akan ada perencanaan bersama terkait kegiatan-kegiatan kebudayaan. Sudah brainstorming yang bisa dikerjakan," sebut Hilmar dalam keterangan resminya, Senin.
Menurut dia, sejumlah ruang publik akan dijadikan lokasi pembinaan dan pelatihan para peserta Pekan Kebudayaan Nasional.
Baca juga: Nasib RPTRA di Jakarta yang Dulu Jadi Kebanggaan Ahok, Kini Mulai Rusak, Besi-besi Berkarat
Usai pertemuan pertama ini, Hilmar mengaku akan kembali menemui Heru untuk memastikan kesiapan sejumlah ruang publik tersebut.
"Setelah ini akan ada pertemuan lebih teknis untuk memastikan kesiapan fasilitas. Seandainya ada tambahan, perlu diidentifikasi," tutur dia.
Dalam keterangan yang sama, selain soal Pekan Kebudayaan Nasional 2023, Heru Budi mengaku juga membahas soal upaya memajukan kebudayaan Ibu Kota dengan Kemendikbudristek.
Sebab, menurut dia, menjaga kebudayaan kian sulit di tengah perkembangan jaman.
Baca juga: Pekan Kebudayaan Nasional Jadi Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia
Proses pelestarian kebudayaan pun menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia, terkhusus warga Ibu Kota.
"(Pertemuan untuk) melestarikan dan mengembangkan kebudayaan untuk terus tumbuh di tengah interaksi belantara budaya-budaya dunia menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia, termasuk masyarakat Jakarta," ujar Heru.
Eks Wali Kota Jakarta Utara itu menegaskan, pengembangan kebudayaan merupakan modal untuk membangun Ibu Kota.
Kata Heru, pengembangan kebudayaan dilakukan dengan melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, serta membina kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.