JAKARTA, KOMPAS.com - Area Kali Ciliwung di wilayah Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang dimanfaatkan dalam pengerjaan proyek saringan sampah terpantau bebas dari pepohonan dan rumput liar.
Seorang pengambil sampah berinisial M mengungkapkan, sebelumnya area tersebut ditumbuhi pepohonan dan rumput liar yang menjulang tinggi.
"Ada pengerukan begini saja baru rame. Dulu rumput tinggi enggak ada yang merhatiin," ujar M kepada Kompas.com di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (15/12/2022)
Baca juga: Sengketa Lahan Saringan Sampah Kali Ciliwung, SDA DKI: Lagi Penyelesaian
Pengerukan dilakukan untuk membangun proyek pencegahan sampah di aliran Kali Ciliwung memasuki wilayah Jakarta.
Proyek saringan sampah senilai Rp 195 miliar ini diresmikan oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akhir masa jabatannya.
M mengatakan aktivitas pengerjaan proyek cukup mengganggu pekerjaannya untuk mengumpulkan sampah.
"Terganggu ada proyek ini, ada truk masuk, tapi gimana. Saya cuma orang yang kerjanya ngambilin barang-barang sampah. Cuma orang kerja ngambilin rongsok," kata dia.
Proyek saringan sampah sempat dihentikan paksa oleh warga setempat pada Rabu (14/12/2022).
Hal ini karena proyek itu disebut belum mengganti rugi ahli waris pemilik tanah, yakni Nazarudin.
"Sampai dengan saat ini kami (ahli waris) belum menerima sepeser pun pembayaran. Belum dibayarkan, alat berat sudah datang di sini. Kami belum dibayar," kata Nazarudin, dilansir dari TribunJakarta.com, Rabu (14/12/2022).
Terkait penghentian paksa oleh warga setempat, M mengaku sempat menyaksikannya. Menurut dia, pada saat itu, ada banyak orang yang mengaku memiliki sertifikat tanah tersebut.
Baca juga: Lahan Proyek Saringan Sampah Kali Ciliwung Diklaim Warga, Dinas LH: Itu Tanah Pemprov DKI
"Ini tanah enggak tahu punya siapa. Enggak ada cerita gitu, enggak tahu. Banyak yang ngaku-ngaku punya sertifikat, tapi enggak tahu orang mana," kata M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.