Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Anak yang Keracunan Bareng Sekeluarganya di Bantargebang Terus Membaik

Kompas.com - 18/01/2023, 19:50 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) menyatakan bahwa kondisi NR (5), anak yang sebelumnya menjadi korban keracunan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, terus membaik.

Komisioner KPAD Kota Bekasi Novrian mengatakan, saat ini NR terus menunjukkan gejala psikologis yang baik setelah dibawa ke rumah aman di wilayah Jakarta.

"Awal pertama datang, mungkin karena lingkungannya baru, masih asing. Namun, tidak berapa lama, karena ada tempat bermain, ada ayunan, enggak beberapa lama, sudah menikmati permainan itu," jelas Novrian saat dihubungi, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Babak Baru Kasus Keracunan Keluarga di Bantargebang: Polisi Pastikan Ada Pidana, Tiga Orang Ditangkap

Saat menikmati permainan tersebut, NR pun menunjukkan ekspresi yang bahagia.

Novrian bahkan mengatakan kalau NR sangat senang ketika melihat pesawat melintas di langit.

Balita itu bahkan menunjuk-nunjuk ke arah pesawat itu sambil menunjukkan ekspresi bahagia.

"Dia (NR) melihat pesawat terbang, itu dia tunjuk pesawatnya. Kalau kita, menganggapnya biasa saja, tapi kalau dia kaya surprise, senang," ungkap Novrian.

Melihat perkembangan yang baik, KPAD menegaskan bahwa fokus saat ini adalah penanganan NR.

Fokus itu untuk memulihkan kondisi psikologis atau tumbuh kembang dari NR.

"Fokus kami bagaimana keberlangsungan sosial anak ini bisa normal. Ketika dia menghadapi masalah seperti ini, bisa menjadi sebuah lompatan dan bagaimana anak ini bisa menerima keadaan dan siap menjalani kehidupannya menjadi normal," jelas Novrian.

Baca juga: Polisi Tangkap 3 Pelaku yang Bikin Sekeluarga Keracunan di Bantar Gebang

NR ditemukan tergeletak lemas usai keracunan di sebuah rumah kontrakan di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023) lalu, bersama empat anggota keluarganya. 

Selain NR, korban keracunan itu yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.

Baik Ridwan maupun Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.

Adapun kondisi dua korban lainnya yakni NR dan Muhammad Dede Solehudin kini telah membaik meski masih harus dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Satu Pasien Diduga Korban Keracunan di Bekasi Dipindahkan ke RS Polri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com