Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Korban dalam Kasus Keluarga Diracun di Bantargebang Ikut Ditetapkan sebagai Tersangka

Kompas.com - 19/01/2023, 18:21 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Dede Solehudin (35), satu dari lima orang yang ditemukan terkapar di rumah kontrakan kawasan Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, ditetapkan sebagai salah satu tersangka.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirrreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan, Dede diduga kuat terlibat dalam pembunuhan berencana dengan cara diracun pada Kamis (12/1/2023) lalu.

"Yang satu (atas nama Dede) ikut minum racun, tetapi tidak banyak, ini sengaja. Ini juga tersangka," kata Hengki dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (19/1/2023).

Baca juga: Keluarga di Bantargebang Bekasi Sengaja Dibunuh karena Jadi Saksi Pembunuhan

Selain Dede, Polda Metro Jaya juga menetapkan dua orang tersangka lain. Mereka adalah Wowon Erawan dan Solihin.

Ketiga tersangka merupakan orang dekat atau kerabat dari semua korban. Wowon merupakan suami korban tewas bernama Ai Maimunah, sedangkan Dede adalah adik Wowon.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyatakan, mereka melakukan serangkaian pembunuhan dengan motif memberikan janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi kaya atau sukses.

Baca juga: Kapolda Metro Tegaskan Satu Keluarga di Bantargebang Diracun, Bukan Keracunan

Karena itu, para korban ikut dibunuh karena mengetahui tindak pidana lain yang dilakukan para pelaku.

"Jadi, keluarga dekat dianggap berbahaya karena dia melakukan tindak pidana lain berupa pembunuhan dan penipuan terhadap korban lainnya," ucap Fadil.

Sebagai informasi, ada lima orang yang ditemukan tergeletak lemas di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Lima orang tersebut awalnya dinarasikan sebagai korban keracunan, tetapi belakangan diketahui bahwa mereka diracun.

Baca juga: Satu Keluarga yang Keracunan di Bantargebang Diracun dengan Racun Pestisida

Masing-masing dari mereka adalah Ai Maimunah (40) dan NR (5) (perempuan); serta Ridwan Abdul Muiz (23), Muhammad Riswandi (17), dan Muhammad Dede Solehudin (34) (laki-laki).

Tiga dari lima korban meninggal dunia, yakni Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz, dan Muhammad Riswandi. Ketiganya punya pertalian sedarah sebagai ibu dan dua anak kandung.

Ridwan dan Riswandi merupakan anak Ai Maimunah dari mantan suaminya yang bernama Didin.

Sementara itu, dua orang lainnya, NR dan Dede, selamat. NR merupakan anak ketiga Ai Maimunah yang lahir dari pernikahan keduanya dengan Wowon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com