Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbaru Kasus Ecky Mutilasi Angela, dari Simpan Potongan Jasad 3 Tahun hingga Motif Kuasai Harta

Kompas.com - 07/02/2023, 05:36 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkapkan sejumlah fakta terbaru terkait kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan M Ecky Listiantho (34) terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih (54).

Kompas.com merangkum fakta-fakta tersebut di bawah ini:

Jasad disembunyikan 3 tahun di 3 lokasi berbeda

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa aksi pembunuhan itu terjadi pada 25 Juni 2019 di kamar Apartemen Taman rasuna, Jakarta Selatan, yang dihuni Angela.

Perempuan tersebut dibunuh oleh Ecky yang berstatus sebagai kekasihnya dengan cara dicekik.

Setelah itu, Ecky membiarkan mayat Angela di dalam kamar apartemen selama lebih dari satu bulan.

Baca juga: Polisi: Angela Dimutilasi Ecky secara Bertahap di Apartemen Setelah Sebulan Dibunuh

Untuk menutupi bau tak sedap, Ecky menaburkan bubuk kopi di sekitar jasad korban.

"Dan membuka pintu kamar mandi, dan menyalakan AC dan kipas angin, agar baunya tidak menyebar ke dalam gedung apartemen," kata Hengki, Senin (6/2/2023).

Pada Agustus 2019, Ecky kembali ke kamar apartemen itu dengan membawa gergaji besi dan mulai memutilasi jasad Angela.

Ecky memutilasi jasad Angela menjadi tujuh bagian secara bertahap selama satu pekan. Potongan tubuh itu pun dimasukkan ke dalam dua boks kontainer.

Sebelumnya, Ecky mengaku membunuh Angela pada November 2021 di rumah kontrakan di daerah Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Jasad Angela sendiri ditemukan oleh polisi pada 29 Desember 2022 di kontrakan yang sama.

Sebelum pindah ke kontrakan tersebut, Ecky mengontrak di Kampung Ciketing Asemjaya, Mustikajaya, Bekasi, mulai 5 April 2020.

Ecky turut membawa jasad Angela ke kontrakan tersebut.

Baca juga: Polisi: Angela Dibunuh Ecky sejak 25 Juni 2019 di Apartemen Taman Rasuna

Dua motif pembunuhan

Polisi memastikan bahwa Ecky membunuh Angela karena tidak mau diajak menikah dan ingin menguasai harta korban.

Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono menjelaskan, Ecky mulai menguras uang di dalam rekening Angela dan mengambil alih kamar apartemen korban setelah pembunuhan dilakukan.

"Diambil bertahap, itu setelah membunuh," kata Tommy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com