Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Rebutan Lahan Parkir di Tangerang, 2 Ormas Bentrok Pakai Senjata Tajam

Kompas.com - 14/02/2023, 10:42 WIB
Ellyvon Pranita,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Perkara rebutan lahan parkir, dua ormas di Tangerang saling serang dengan senjata di jalan raya.

Bentrokan itu terjadi antara dua ormas yakni Pemuda Pancasila (PP) dan Forkabi di Jalan Hos Cokroaminoto, Kreo, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada Minggu (12/2/2023).

Dalam video yang beredar di media sosial seperti yang diunggah oleh akun @viralciledug, sejumlah orang terlihat saling serang seperti tawuran remaja sekolah.

Baca juga: 2 Kelompok Ormas Bentrok di Tangerang karena Rebutan Lahan Parkir

Kejadian itu membuat masyarakat yang berada di sekitar lokasi khawatir karena kedua kelompok itu membawa senjata tajam di tangannya masing-masing.

Tidak hanya itu, bentrokan itu juga membuat jalan utama menjadi macet.

Rebutan lahan parkir

Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan keributan kedua kelompok ormas itu dilatarbelakangi perselisihan pengelolaan lahan parkir.

Karena tidak ada yang mau mengalah dan merasa memiliki atas lahan parkir tersebut, mereka pun berseteru.

"Peristiwa berawal adanya kelompok ormas satu kelompok ormas yang selisih paham terkait pengelolaan lahan parkir di depan BCA Kreo yang sudah di kelola kelompok ormas lainnya, sehingga terjadi gesekan antar kelompok tersebut," ucap dia.

Baca juga: 2 Ormas Bentrok akibat Rebutan Lahan Parkir di Tangerang, Kini Berakhir Damai

Saling serang dengan senjata tajam

Bentrokan itu cukup meresahkan dan membuat warga sekitar khawatir karena mereka saling menyerang menggunakan senjata tajam.

Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, kedua kubu ormas tersebut saling kejar dan terlihat membawa celurit, pedang, katana, dan lain sebagainya.

Akibat bentrokan itu, satu orang mengalami luka di bagian kepala terkena lemparan dan sudah mendapatkan penanganan medis.

"Untuk korban satu orang ya, luka di bagian kepala dan sudah diberikan pengobatan di rumah sakit," jelas Zain.

Baca juga: Kala Saling Sindir di Medsos Picu Tawuran Bersenjata di Ciracas, Satu Nyawa Melayang...

Berakhir damai

Bentrokan akibat rebutan lahan parkir antar dua ormas di Tangerang itu pun berakhir damai, usai dimediasi oleh Polres Metro Tangerang Kota.

Zain menjelaskan, atas insiden itu, polisi langsung mempertemukan kedua ormas tersebut mala itu juga.

"Kedua belah pihak sudah kami pertemukan semalam, setelah dilakukan komunikasi, mereka sepakat menyelesaikan kesalahpahaman tersebut secara kekeluargaan dan berjanji tidak akan terjadi gesekan kembali, jadi situasi sudah kondusif," ujar Zain.

Dengan begitu, kata dia, kondisi di lokasi kejadian saat ini sudah aman dan kondusif.

Kendati demikian, Zain tetap meminta jajarannya mulai dari Polsek Ciledug di-back up oleh Tim Presisi Polres, Siaga Polres, TNI dan Satpol PP untuk tetap disiagakan di lokasi guna mengantisipasi provokasi maupun berita hoaks.

"Untuk mengantisipasi, puluhan personel TNI, Polri, dan petugas Satpol PP tetap kita siagakan sekitar lokasi kejadian," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com