Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan yang Bunuh Pengusaha Ayam Goreng Baru Bekerja 5 Hari, Hari Ketiga Sudah Rencanakan Pembunuhan

Kompas.com - 17/02/2023, 20:28 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - HK dan MA, dua karyawan yang membunuh bosnya di warung makan ayam goreng di Bekasi baru bekerja selama lima hari.

Mirisnya, pada hari ketiga, mereka sudah merencanakan pembunuhan. Polisi pun masih menelusuri lebih lanjut motif pembunuhan itu.

"Pengakuan awal seperti ini, karena kami curigai 5 hari bekerja, namun sudah melakukan pembunuhan berencana. Apa motif yang sebenernya? Apalagi 3 hari sudah merencanakan pembunuhan ini," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (17/2/2023).

Hengki mengatakan dua karyawan itu telah merencanakan pembunuhan selama tiga hari. Pada Kamis (16/2/2023), ibu muda pengusaha ayam goreng masuk ke dalam rukonya untuk berjualan.

Baca juga: Fakta Karyawan Bunuh Pengusaha Ayam Goreng, Bayi Korban Ditinggal Kelaparan di Pos Ronda

Saat itu juga, salah satu karyawan langsung memukul korban dengan tabung gas.

Namun karena korban berteriak, karyawan lain yang masih di bawah umur ikut memegangi tubuh korban dan ikut memukul.

Keduanya sempat dipergoki tetangga saat ingin keluar dari ruko. Ketika itu kedua pelaku berbohong dengan menyebut ada ular di toko tersebut. Hal itu membuat tetangga tidak jadi masuk ke dalam ruko tempat jasad korban berada.

"Namun setelah suami korban masuk ke dalam ruko, didapati istrinya sudah meninggal dunia," kata Hengki.

Adapun dalam peristiwa tersebut, kedua pelaku juga membawa kabur bayi korban yang berusia 17 bulan. Bayi tersebut kemudian ditinggalkan di pos ronda kosong di Jalan Pantura, Subang.

Baca juga: 2 Pembunuh Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Hendak Bawa Bayi Korban ke Yogyakarta

Motif dipertanyakan

Menurut Hengki, kedua pelaku mengaku tega menghabisi nyawa bosnya karena sakit hati soal gaji. Namun hal tersebut masih akan ditelusuri lagi karena pelaku baru dua hari bekerja sebelum merencanakan pembunuhan.

"Apa motif yang sebenernya? Apalagi 3 hari sudah merencanakan pembunuhan ini. Jadi dia 2 hari awal saja melakukan pekerjaan dengan keinginan yang sebenernya," ujar Hengki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gambelz Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

19 Mei, Ada Kahitna di Bundaran HI dalam Acara Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Epy Kusnandar Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Dugaan Penyalahgunaan Narkoba, Kini Direhabilitasi

Megapolitan
Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Sebut Suaminya Tak Hanya Injak Kitab Suci, tapi Juga Lakukan KDRT

Megapolitan
Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Polisi Harap Rekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar Langsung di TKP

Megapolitan
Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Oknum Pejabat Kemenhub Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci untuk Buktikan Tak Selingkuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com