JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu muda pengusaha warung makan ayam goreng berinisial I (30) di Bekasi, Jawa Barat, menjadi korban pembunuhan dua orang karyawannya.
Pembunuhan tersebut terjadi pada Kamis (16/2/2023) sore, saat warung makan milik korban sedang dalam keadaan sepi.
Kedua pelaku berinisial HK (21) dan MA (14) membunuh korban dengan cara memukulkan tabung gas elpiji 3 kilogram ke kepala korban.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan, akibat tindakan tersebut, korban mengalami luka berat di bagian kepala.
"Luka korban di bagian kepala sebelah kiri, diduga karena dihantam menggunakan tabung gas," kata Hengki.
Baca juga: Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Dibunuh Karyawannya Pakai Tabung Elpiji 3 Kg
Sementara itu, Kapolsek Sukatani AKP Wito mengatakan, korban sempat dibawa ke klinik terdekat. Namun, korban sudah dinyatakan meninggal dunia.
Tidak hanya membunuh korban, kedua pelaku juga membawa lari anak dari I yang baru berusia 17 bulan, bernama Ahza.
Hengki menyampaikan kedua pelaku telah diringkus oleh tim penyidik gabungan kepolisian di kawasan Ciasem, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/2/2023).
HK dan MA berniat membawa bayi Ahza menuju Yogyakarta dengan menumpang bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) usai membunuh I.
Keduanya diturunkan dari bus di kawasan Jalan Pantura karena kekurangan ongkos.
Baca juga: 2 Pembunuh Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi Hendak Bawa Bayi Korban ke Yogyakarta
"Karena kekurangan ongkos, kedua pelaku diturunkan di tengah jalan," ujarnya.
Hingga saat ini, polisi masih menggali informasi dari pelaku untuk mendapatkan motif pembunuhan dan penculikan tersebut.
"Kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Masih kami dalami," kata Hengki.
Setelah itu, HK dan MA menuju permukiman warga dan meninggalkan bayi korban I di pos ronda.
"Ongkosnya kurang jadi diturunkan. Kemudian langsung bayi korban ditaruh di pos ronda kosong," kata Hengki.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.